Chevron Minta Perpanjangan Kontrak Bagi Hasil Blok Rokan

CNN Indonesia
Sabtu, 29 Okt 2016 12:46 WIB
Chevron Pacific Indonesia sudah memulai pembicaraan perpanjangan PSC Blok Rokan, meski kontraknya baru habis lima tahun lagi.
Chevron Pacific Indonesia sudah memulai pembicaraan perpanjangan PSC Blok Rokan, meski kontraknya baru habis lima tahun lagi. (REUTERS/Mike Blake).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut PT Chevron Pacific Indonesia sudah mengajak pemerintah berdiskusi terkait perpanjangan kontrak bagi hasil produksi (Production Sharing Contract/PSC) Wilayah Kerja (WK) Rokan, Riau.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyebut, permintaan itu tengah diproses, meski masa kedulawarsa PSC blok Rokan baru akan habis lima tahun lagi, tepatnya 8 September 2021.

"Seingat saya sih iya (bicara terkait perpanjangan kontrak), tapi masih lama kan, tahun 2021 berakhirnya. Tapi kami akan kaji lagi," ujar Arcandra di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (28/10)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, ia belum tahu apakah PT Pertamina (Persero) juga berminat untuk mengelola WK tersebut. Kalau pun perusahaan pelat merah itu berminat, lanjutnya, maka harus dikaji juga kemampuan finansialnya.

Meski percaya akan kapabilitas Pertamina, ia mengatakan bahwa pemerintah tetap akan menghormati kontrak-kontrak terkait pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) di dalam negeri.

Sebagai informasi, menurut pasal 28 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 tahun 2004, Pertamina dapat mengajukan permohonan kepada Menteri ESDM untuk mengelola WK yang akan habis masa kontraknya.

"Selain aspek tersebut, kemampuan teknis dalam negeri juga harus dipertimbangkan. Seperti case deepwater, misalnya, harus dipertimbangkan lagi resources kita seperti apa," ungkapnya.

Chevron mulai mengelola blok Rokan sejak 1971 dengan luas wilayah 6.264 kilometer (km) persegi. Menurut data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas), lifting dari blok Rokan mencapai 256,4 ribu barel per hari (bph), atau 31,3 persen dari total lifting nasional sebesar 817,9 ribu bph per semester I 2016.

Sementara itu, Chevron menargetkan lifting minyak sebesar 228,91 ribu bph pada tahun depan. Atau menurun 8,79 persen dibandingkan target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Penyesuaian (APBNP) 2016 sebesar 250,9 ribu bph.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER