Negara Teluk Pangkas Produksi, Harga Minyak Berbalik Naik

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 28 Okt 2016 09:52 WIB
Harga minyak Brent LCOc1 naik 1 persen menjadi US$50,47 per barel, sedangkan West Texas Intermediate (WTI) CLc1 menguat 1,1 persen ke level US$49,72 per barel.
Harga minyak dunia kembali bergairah setelah negara-negara produsen minyak di sisi barat Teluk Arab berkomitmen memangkas produksinya.(REUTERS/Sergei Karpukhin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak dunia kembali bergairah setelah negara-negara produsen minyak di sisi barat Teluk Arab berkomitmen memangkas produksinya.

Reuters melansir, Arab Saudi dan negara-negara sekutunya di Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah menyatakan sepakat untuk memangkas produksi sebesar 4 persen.

Pernyataan ini meredam keraguan pelaku pasar atas implementasi kebijakan tersebut. Sebab, sejumlah negara anggota OPEC sempat menolak mengikuti komitmen pembatasan produksi minyak yang digaungkan September lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya, harga minyak jenis Brent LCOc1 meningkat 1 persen menjadi US$50,47 per barel. Demikian pula dengan harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) CLc1, menguat 1,1 persen ke level US$49,72 per barel.

Kondisi ini sayangnya ditanggapi sinis oleh kalangan analis. "Setiap hari, pasar selalu diselimuti retorika terkait pemangkasan produksi OPEC," ujar Direktur Riset Komoditas ClipperData, Matt Smith.

Sebelumnya Irak, negara dengan produksi minyak terbesar ke-dua di OPEC, menolak untuk memangkas produksi karena butuh uang demi menumpas gerakan militan ISIS.

Sementara itu, Libya dan Nigeria juga memutuskan untuk mempertahankan produksi minyaknya yang beberapa tahun terakhir terganggu akibat perang. Demikian pula dengan Iran, yang bertekad meningkatkan produksi minyaknya hingga kembali  ke posisi sebelum terkena sanksi embargo internasional pada 2012. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER