Kunjungan Turis Asing Turun di September 2016
Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Selasa, 01 Nov 2016 15:24 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 1,01 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sepanjang September 2016. Volume kunjungan wisman pada September itu meningkat 9,4 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, tetapi turun 2,45 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Terjadi sedikit penurunan bila dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, mengalami peningkatan bila dibandingkan bulan yang sama tahun lalu," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Selasa (1/11).
Kendati demikian, Suhariyanto mengatakan, peningkatan kunjungan akan kembali melonjak jelang akhir tahun atau bersamaan dengan perayaan libur Natal dan Tahun Baru 2017.
Selain itu, lanjutnya, promosi wisata yang dilakukan pemerintah juga akan menambah kunjungan turis asing di akhir tahun.
"Saya yakin dengan promosi yang lebih kencang dan destinasi yang diperbanyak akan menaikkan jumlah wisman," kata Suhariyanto.
Secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia sepanjang Januari-September 2016 sebanyak 8,36 juta kunjungan, naik 8,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 7,71 juta kunjungan.
Berdasarkan asal negara, kata Suhariyanto, China masih menjadi pemasok turis terbanyak ke Indonesia. BPS mencatat, kunjungan wisatawan asal Negeri Tirai Bambu meningkat 12,92 persen pada September lalu, dari 101.752 kunjungan pada September 2015 menjadi 127.238 kunjungan.
"Seperti biasa, ini tidak banyak berubah, kunjungan terbanyak masih dari China, Singapura, dan Malaysia," ujar Suhariyanto.
Meski kenaikannya hanya 0,59 persen, Singapura masih menjadi negara kedua terbesar penyumbang kunjungan wisata, dengan total kunjungan sebanyak 125.156 pada September.
Disusul kemudian Malaysia, yang berkontribusi sebanyak 119.672 kunjungan atau meningkat 14,45 persen dibandingkan dengan realisasi September tahun lalu yang hanya 104.557 kunjungan.
"Sementara kunjungan wisman yang berasal dari Eropa dan beberapa negara di Timur Tengah justru mengalami penurunan, mungkin karena masih fase kenaikan haji sehingga sedikit menurun," papar Suhariyanto. (ags)
"Terjadi sedikit penurunan bila dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, mengalami peningkatan bila dibandingkan bulan yang sama tahun lalu," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Selasa (1/11).
Kendati demikian, Suhariyanto mengatakan, peningkatan kunjungan akan kembali melonjak jelang akhir tahun atau bersamaan dengan perayaan libur Natal dan Tahun Baru 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya yakin dengan promosi yang lebih kencang dan destinasi yang diperbanyak akan menaikkan jumlah wisman," kata Suhariyanto.
Berdasarkan asal negara, kata Suhariyanto, China masih menjadi pemasok turis terbanyak ke Indonesia. BPS mencatat, kunjungan wisatawan asal Negeri Tirai Bambu meningkat 12,92 persen pada September lalu, dari 101.752 kunjungan pada September 2015 menjadi 127.238 kunjungan.
"Seperti biasa, ini tidak banyak berubah, kunjungan terbanyak masih dari China, Singapura, dan Malaysia," ujar Suhariyanto.
Meski kenaikannya hanya 0,59 persen, Singapura masih menjadi negara kedua terbesar penyumbang kunjungan wisata, dengan total kunjungan sebanyak 125.156 pada September.
Disusul kemudian Malaysia, yang berkontribusi sebanyak 119.672 kunjungan atau meningkat 14,45 persen dibandingkan dengan realisasi September tahun lalu yang hanya 104.557 kunjungan.
"Sementara kunjungan wisman yang berasal dari Eropa dan beberapa negara di Timur Tengah justru mengalami penurunan, mungkin karena masih fase kenaikan haji sehingga sedikit menurun," papar Suhariyanto. (ags)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK