Jakarta, CNN Indonesia -- Kinerja perusahaan farmasi, PT Indofarma (Persero) Tbk masih buruk dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Perusahaan masih menelan rugi bersih sebesar Rp30,41 miliar, meski membaik dari rugi bersih Rp31,97 miliar pada periode yang sama 2015.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip pada Rabu (2/11), penurunan rugi bersih perusahaan pelat merah itu dibantu oleh total penjualan yang meningkat sekitar 9,20 persen menjadi Rp868,62 miliar dari Rp795,42 miliar.
Secara rinci, Indofarma membukukan penjualan untuk pasar domestik sebesar Rp861,44 miliar, atau mengalami peningkatan sekitar 9,46 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp786,95 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara penjualan ekspor mengalami kenaikan sekitar 9,20 persen menjadi Rp868,62 miliar dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya Rp795,42 miliar.
Namun, beban pokok penjualan ikut menanjak pada periode itu, menjadi Rp641,18 miliar dari Rp588,94 miliar. Di sisi lain, beban penjualan mengalami penurunan dari Rp140,22 miliar pada kuartal III 2015 menjadi Rp138,75 miliar pada periode sama tahun ini, dan beban keuangan mengalami kenaikan menjadi Rp28,05 miliar menjadi Rp35,59 miliar.
Dari sisi total aset, Indofarma mencatatkan nilai Rp1,48 triliun hingga akhir September 2016, menurun dibandingkan capaian pada 31 Desember 2015 yang sebesar Rp1,53 triliun. Sementara total liabilitas atau kewajiban Indofarma mencapai Rp920,88 miliar, turun dari Rp940,99 miliar.