Inflasi Terkendali, IHSG Diramalkan Menanjak

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Rabu, 02 Nov 2016 08:46 WIB
Selain karena inflasi Oktober yang terjaga, laju IHSG juga akan didorong oleh nilai tukar rupiah yang terus stabil.
Selain karena inflasi Oktober yang terjaga, laju IHSG juga akan didorong oleh nilai tukar rupiah yang terus stabil.(CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (2/11), disebabkan rilis data inflasi sepanjang Oktober yang sesuai dengan ekspektasi.
 
Analis Reliance Securties Lanjar Nafi menjelaskan, bursa saham Asia ditutup bervariasi. Penguatan bursa saham Asia kemarin dipimpin oleh indeks saham di China seiring dengan naiknya indeks kinerja sektor manufaktur  ke level 51,2, naik dari 50,4 pada periode sebelumnya.

Sementara, indeks saham di Jepang tertekan karena perlambatan kinerja sektor manufaktur yang jatuh ke level 51,4 dari 51,7 pada periode sebelumnya.
 
IHSG kemarin ditutup melemah ke level 5.416 atau turun 6,53 poin (0,12 persen). Lanjar menjelaskan, sektor pertambangan dan aneka industri memimpin penguatan saat mayoritas indeks sektoral tertekan dengan aksi jual.
 
“Kembali melonjaknya harga komoditas terimbas sentimen optimis dari indeks kinerja manufaktur di China menjadi faktor utama pengerak sektor pertambangan. Data tingkat inflasi yang dirilis lebih rendah dari periode sebelumnya berhasil meredakan aksi jual investor,” ungkap Lanjar dalam risetnya, dikutip Rabu (2/11).

Adapun, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG bergerak dengan rentang support 5.386 dan resisten 5.488. Selain karena inflasi Oktober yang terjaga, laju IHSG juga akan didorong oleh nilai tukar rupiah yang terus stabil. Kondisi ini membuat arus dana asing kembali masuk pada November ini.
 
“Kondisi ini terlihat akan berlangsung dalam beberapa waktu mendatang dengan peluang penguatan yang masih cukup besar, support saat ini berada pada level 5.386 dengan target resisten level 5.488 yang perlu ditembus untuk kembali membuka jalan bagi pola penguatan jangka pendek IHSG,” terang William dalam risetnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(gir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER