Pemerintah Raup Rp3,5 Triliun dari Lelang Sukuk Negara

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Rabu, 02 Nov 2016 10:09 WIB
Total penawaran yang masuk dalam lelang empat seri sukuk kemarin hampir Rp5 triliun. Namun, yang dimenangkan pemerintah hanya 70 persen.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Robert Pakpahan dan Direktur Pembiayaan Syariah Suminto menjelaskan hasil ellang sukuk negara. Dalam lelang sukuk kemarin, Selasa (1/11), pemerintah meraup pembiayaan baru sebesar Rp3,55 trilun . (Dok. Kemenkeu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah meraup pembiayaan baru sebesar Rp3,55 trilun melalui lelang empat seri obligasi syariah atau sukuk negara yang digelar kemarin, Selasa (1/11).

Keempat seri sukuk negara yang dilelang memiliki beragam tenor, yakni SPNS19042017 (enam bulan), PBS013 (tiga tahun), PBS014 (lima tahun), dan PBS012 (15 tahun).

Selama proses lelang berlangsung, total penawaran yang masuk untuk keempat seri sukuk tersebut hampir Rp5 triliun. Namun, yang dimenangkan pemerintah hanya 70 persen dari total penawaran tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan dalam situs resminya merinci, total penawaran yang masuk khusus untuk seri SPNS19042017 adalah sebesar Rp2,14 triliun dengan imbal hasil (yield) yang diminta berkisar 5,75-6,75 persen. Namun yang dimenangkan pemerintah untuk penawaran sukuk ini hanya Rp1,5 triliun dengan rata-rata yield tertimbang 6 persen.

Kemudian untuk sukuk seri PBS013, penawaran yang masuk sebesar Rp1,35 triliun dengan kisaran yield 6,8-7,2 persen. Akan tetapi yang diserap pemerintah hanya Rp890 miliar dengan rata-rata yield yang dimenangkan 6,88 persen.

Lalu untuk sukuk seri PBS014, pemerintah hanya menyerap Rp165 miliar dari total penawaran masuk Rp460 miliar. Adapun rata-rata yield yang diberikan pemerintah 7,15 persen.

Terakhir sukuk seri PBS012 , dari total penawaran masuk lebih dari Rp1 triliun, hampir seluruhnya diserap pemerintah. Pemerintah memenangkan penawaran untuk seri ini sebesar Rp1 triliun dengan rata-rata yield 7,8 persen.

(ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER