Usai Raup Rp14 T, Pemerintah Incar Rp3 T Lewat Lelang Sukuk

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Selasa, 27 Sep 2016 18:09 WIB
Setelah sukses dalam lelang kemarin, Kemenkeu menganggendakan lelang surat utang syariah pada Selasa pekan depan (4/10), dengan target indikatif Rp3 triliun.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Robert Pakpahan dan Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Suminto menjelaskan hasil lelang surat utang negara. (Dok. Kemenkeu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah meraup Rp14 triliun melalui lelang surat utang kemarin, pemerintah akan kembali menerbitkan obligasi syariah atau sukuk negara dengan target sebesar Rp3 triliun pada Selasa pekan depan (4/10).

Kemarin, Selasa (27/9), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan  dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan melelang empat seri obligasi negara dengan beragam tenor, yakni seri SPN12170608 (10 bulan); seri FR0061 (enam tahun); seri FR0059 (11 tahun); dan seri FR0072 (20 tahun).

Dalam lelang tersebut, total penawaran yang masuk mencapai Rp19,73 triliun. Namun, pemerintah tidak menyerap seluruhnya, hanya Rp14 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imbal hasil (yield) tertinggi diberikan untuk seri FR0072, dengan rata-rata tertimbang 7,35 persen. Sementara untuk  SPN12170608 sebesar 6 persen; seri FR0061 sebesar 6,7 persen; dan seri FR0059 sebesar 6,9 persen.

Setelah sukses dalam lelang kemarin, DJPPR menganggendakan lelang surat utang berikutnya pada Selasa pekan depan (4/10). Obligasi berikutnya yang akan dilelang adalah Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan empat varian tenor.

Salah satu sukuk negara yang akan diterbitkan adalah SPN-S 21032017 bertenor tujuh bulan, dengan aset dasar penjaminan (underlying asset) tanah dan bangunan milik negara.

Selanjutnya adalah sukuk berbasis proyek PBS013 (tiga tahun); PBS014 (lima tahun); PBS012 (15 tahun), yang masing-masing menggunakan proyek atau kegiatan di APBNP 2016 sebagai underlying asset-nya.

Dari lelang empat seri sukuk tersebut, pemerintah menargetkan pembiayaan sebesar Rp3 triliun. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER