OJK Dorong Penerbitan Sukuk Diaspora

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Senin, 17 Okt 2016 20:15 WIB
OJK menilai, potensi dana remitansi dari diaspora sangat besar dan dapat dimanfaatkan untuk pendanaan pembangunan negara.
Ilustrasi Diaspora. (LuminaStock/Thinkstock).
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung rencana penerbitan sukuk diaspora. Wasit industri keuangan itu menilai, potensi dana remitansi dari diaspora sangat besar dan dapat dimanfaatkan untuk pendanaan pembangunan negara.

"Sukuk diaspora merupakan wujud kontribusi secara aktif dalam pembangunan negara. Selain peluang investasi, hal penting yang ingin digugah adalah rasa nasionalisme, dan patriotisme," ujar Wakil Ketua OJK Rahmat Waluyanto, Senin (17/10).

Menurut dia, sukuk diaspora merupakan salah satu instrumen investasi yang mendukung perkembangan sukuk di industri jasa keuangan Indonesia. Dengan catatan, surat utang berbasis syariah tersebut didukung oleh tata kelola yang baik dari pemerintah maupun swasta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehingga, meningkatkan kepercayaan para migran Indonesia bahwa dana yang diparkir aman, dan dapat meningkatkan pembangunan ekonomi negara. Asal tahu, Pekerja Migran Indonesia (PMI) diyakini memiliki sumber dana signifikan.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), remitansi yang dihasilkan PMI sebesar US$8,345 miliar atau setara Rp105,9 triliun (setara nilai tukar Rp12.700 per dolar AS) pada 2014 lalu.

Data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melansir, jumlah PMI yang tercatat bekerja di 142 negara di seluruh dunia mencapai hingga 6,5 juta orang.

Adapun, diaspora Indonesia tersebar adalah Warga Negara Indonesia yang berada di luar negeri (termasuk di antaranya PMI), warga negara asing yang sebelumnya merupakan WNI atau memiliki keturunan Indonesia, dan wna yang memiliki kedekatan dengan Indonesia meski bukan keturunan.

Ikatan diaspora Indonesia merupakan faktor yang dapat menggugah para diaspora untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dengan berinvestasi di Indonesia.

Djoko Waluyo, Wakil Presiden Indonesia Diaspora Network (IDN) Global Region Amerika mengatakan, sebagian besar komunitas diaspora memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dan sangat ingin berkontribusi kepada Indonesia. Di samping itu, mereka juga umumnya membutuhkan instrumen investasi untuk menjamin masa tuanya.

Namun, sambung dia, komunitas diaspora belum memahami alternatif investasi yang ada atau bagaimana memulai investasi di Indonesia. "OJK diharapkan dapat mengenali potensi komunitas diaspora dan bersama-sama mengembangkan potensi dalam kaitan pembangunan Indonesia dengan aktif mengedukasi dan sosialisasi," pungkasnya. (bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER