Pengamat: Pengaruh Demo 4 November Kecil Terhadap IHSG
Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Kamis, 03 Nov 2016 05:50 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Ilustrasi IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kalangan pengamat pasar modal menilai sentimen aksi demontrasi pada 4 November 2016 nanti hanya sedikit memengaruhi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Demo itu dampaknya minim, namun kalau terjadi anarkis bisa menjadi negatif bagi pasar saham," ujar Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere seperti dilansir ANTARA, Rabu (2/11). Menurut dia, aksi demo yang tak terkendali dapat menghilangkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di dalam negeri. Ujung-ujungnya akan berdampak negatif bagi perekonomian.
Di pasar modal, lanjut dia, dalam beberapa hari terakhir ini pelaku pasar asing sudah mulai melakukan aksi beli saham. Dia berharap, demo 4 November nanti berjalan kondusif, sehingga tak memengaruhi psikologis pelaku pasar. "Pak Presiden (Joko Widodo) juga telah menyampaikan, demonstrasi merupakan hak setiap warga negara, tetapi sesuai dengan ketentuan aturan yang ada," katanya. Berdasarkan data BEI, Rabu (2/11), investor asing mencatatkan beli bersih (net buy) sebesar Rp247,8 miliar. Sementara, jika dilihat sejak awal tahun hingga 2 November 2016, investor asing membukukan beli bersih sebesar Rp32,91 triliun (year to date). Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menerangkan, sejauh ini, pelaku pasar saham di dalam negeri tidak terpengaruh oleh sentimen demostrasi di dalam negeri. "Pelaku pasar masih cukup aktif melakukan transaksi di pasar saham domestik, meski ada isu demostrasi secara besar-besaran nanti," imbuh dia. Pengamat pasar modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada menuturkan, sentimen eksternal, terutama dari Amerika Serikat masih tetap menjadi fokus pasar. "Saat ini, pelaku pasar cenderung mengantisipasi sentimen eksternal, terutama dari pemilihan presiden Amerika Serikat dan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) mengenai kenaikan suku bunga acuannya," ucapnya. Ia juga percaya, demo 4 November 2016 nanti akan berjalan damai, karena mayoritas masyarakat Indonesia cukup memahami dampak negatif yang ditimbulkan jika terjadi aksi kekerasan.