Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memastikan rencana demonstrasi 4 November 2016 tidak akan mengganggu jalur investasi dan perekonomian Indonesia. Ia memandang, unjuk rasa merupakan hal lumrah di Indonesia sebagai bangsa yang mengutamakan demokrasi.
"Demo di negara demokrasi itu biasa. Saya yakin tidak akan menghambat ekonomi," kata JK di Istana Merdeka, Kamis (3/11).
Ia mengatakan, demonstrasi di depan Istana Merdeka sudah menjadi "makanan" sehari-hari. Namun, ia menyatakan, demo besok memang sedikit berbeda karena jumlah demonstran yang lebih banyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang hampir tiap hari, depan Istana Merdeka ramai dengan seruan dan tuntutan masyarakat kepada pemerintah. Tetapi, biasanya hanya puluhan hingga ratusan yang menggelar aksi.
Sementara itu, berdasarkan informasi Kepolisian, diperkirakan 35 ribu massa, yang terdiri dari sejumlah organisasi masyarakat, akan turun ke jalan dan berdemo besok.
Melihat banyaknya massa, JK meminta demonstran berhati-hati terhadap penyusup yang memiliki agenda lain melalui 'Aksi Bela Islam'. Hal itu dinilai dapat mengganggu stabilitas ekonomi.
"Kalau ekonomi turun, tidak kerja. Nganggur dan enggak ada penghasilan. Rakyat susah sendiri," tuturnya.