Industri Otomotif Belum Pulih, Astra Otoparts Rem Investasi

Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Minggu, 06 Nov 2016 11:44 WIB
Penentuan alokasi belanja modal ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini yang terbilang masih melambat.
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) menurunkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun depan menjadi hanya Rp700 miliar atau melorot 22,2 persen dibandingkan dengan belanja modal tahun ini yang berkisar Rp900 miliar. (www.component.astra.co.id).
Bogor, CNN Indonesia -- PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) menurunkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun depan menjadi hanya Rp700 miliar atau melorot 22,2 persen dibandingkan dengan belanja modal tahun ini yang berkisar Rp900 miliar.

Head Corporate Legal Handoyo Prasetyo menerangkan, penentuan alokasi belanja modal ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini yang terbilang masih melambat. 

Sehingga, sebagai perusahaan komponen otomotif yang memproduksi dan mendistribusikan suku cadang kendaraan bermotor roda dua dan roda empat, Astra Otoparts perlu menurunkan dana belanja modalnya.

Meski demikian, sebetulnya, penjulan kendaran roda empat hingga September 2016 mengalami sedikit perbaikan. Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pasokan mobil dari pabrik ke diler meningkat 2,4 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Iya, bergantung pasar bagaimana, kalau penjualan mobil atau motor naik lagi, ya dana belanja modal dinaikkan lagi. Tapi, tahun depan segitu (Rp700 miliar)," ucap Handoyo di Bogor, Jumat (11/5).
 

Handoyo menjelaskan, dana belanja modal tersebut akan digunakan untuk membuat mesin otomasi untuk meningkatkan kualitas produk suku cadang yang diproduksi oleh perusahaan. Tidak hanya itu, perseroan juga akan menambah jumlah outletnya sekitar 5 hingga 10 di tahun depan.

Rencananya, untuk menambah outlet juga, nggak banyak. Hanya lima sampai 10 lah. Jumlah outlet kami sekarang sekitar 360-an di seluruh Indonesia," terang dia. 

Selain itu, Astra Otoparts juga berencana menambah negara tujuan ekspor barunya tahun depan, tepatnya satu atau dua negara di kawasan Asia Tenggara. Namun, karena masih rencana kasar, Handoyo masih enggan menjelaskan tujuan dari negara tersebut. 

Asal tahu saja, jumlah negara tujuan ekspor Astra Otoparts saat ini ada 30 negara. 
"Yah di Asia Tenggara, masih proyeksi 1-2 negara lah," imbuhnya.

Sebagai informasi, hingga kuartal III 2016, Astra Otoparts mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 10,2 persen menjadi sebesar Rp9,55 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp8,67 triliun. Pertumbuhan ini mendorong kenaikan laba bersih hingga 58,4 persen dari Rp179 miliar menjadi Rp284 miliar. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER