Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2016 mencapai 5,02 persen ditopang oleh sektor konsumsi rumah tangga sebesar 55,32 persen.
Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih menjadi yang tertinggi pada kuartal III 2016 diikuti dengan pertumbuhan dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT).
"Konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi, yakni sebesar 2,7 persen pada triwulan III 2016, diikuti oleh pertumbuhan PMTB sebesar 1,3 persen, dan konsumsi LNPRT sebesar 0,07 persen," jabar Suhariyanto di kantornya, Senin (7/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kuartal III 2016, BPS menyebutkan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga secara tahunan tumbuh 5,01 persen dan tumbuh 3,48 persen secara kuartalan.
BPS menyebutkan, peningkatan konsumsi rumah tangga didorong oleh pengeluaran masyarakat yang meningkat untuk sektor kesehatan, pendidikan, transportasi, serta konsumsi makanan dan minuman.
Sedangkan pertumbuhan PMTB pada kuartal III 2016 sebesar 4,06 persen secara tahunan dan tumbuh 2,53 persen secara kuartalan. Kemudian, konsumsi LNPRT tumbuh di paling drastis sebesar 6,65 persen secara tahunan dan tumbuh 4,26 persen secara kuartalan.
Sementara itu, indikator pengeluaran penyumbang pertumbuhan ekonomi yang lain justru mengalami pelemahan dan memberikan kontribusi negatif pada pertumbuhan ekonomi.
Kontribusi negatif itu antara lain, pengeluaran konsumsi pemerintah yang turun 2,97 persen secara tahunan, ekspor barang dan jasa melemah 6 persen secara tahunan, dan impor barang dan jasa melandai 3,87 persen secara tahunan.
Berdasarkan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) kuartal III 2016, pengeluaran konsumsi rumah tangga mencapai Rp1.779,5 triliun, PMTB Rp1.028,9 triliun, ekspor barang dan jasa Rp570,7 triliun, impor barang dan jasa Rp544 triliun, konsumsi pemerintah Rp288,5 triliun, perubahan inventori Rp94,6 triliun, dan pengeluaran konsumsi LNPRT Rp37 triliun.
Sementara berdasarkan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) kuartal III 2016, pengeluaran konsumsi rumah tangga mencapai Rp1.307,7 triliun, PMTB Rp767,7 triliun, ekspor barang dan jasa Rp475,2 triliun, impor barang dan jasa Rp435,2 triliun, konsumsi pemerintah Rp187,2 triliun, perubahan inventori Rp60,9 triliun, dan pengeluaran konsumsi LNPRT Rp26,8 triliun.
(gir/gen)