Pemerintah Siapkan 14 Tema Paket Kebijakan Ekonomi Baru

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Rabu, 10 Agu 2016 17:31 WIB
Pemerintah telah mengeluarkan 12 paket kebijakan ekonomi sejak kuartal III tahun lalu, yang baru 30 persen dari total 20 tema kebijakan yang akan dirilis.
Deputi bidang Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, Edy Putra Irawadi mengatakan 12 paket kebijakan ekonomi yang telah dirilis pemerintah sejak kuartal III tahun lalu, baru 30 persen dari total 20 tema kebijakan yang direncanakan.. (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah telah mengeluarkan 12 paket kebijakan ekonomi sejak kuartal III tahun lalu, yang baru mencakup enam tema kebijakan. Namun, itu baru 30 persen dari total 20 tema kebijakan yang telah direncankan rilis oleh pemerintah.

"Kami ini kan baru mengeluarkan enam tema paket kebijakan ekonomi, sedangkan masih ada 14 tema lagi yang belum dikeluarkan. Tapi tentu saja, setiap kebijakan yang telah dikeluarkan harus kembali dievaluasi sebelum mengeluarkan yang baru," ujar Deputi bidang Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edy Putra Irawady, Rabu (10/8).


Ia menjelaskan, beberapa tema yang masih akan dikeluarkan oleh pemerintah antara lain menyangkut persaingan usaha, kekayaan intelektual, hingga standar internasional bagi barang hasil industri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seluruh kebijakan tersebut, jelas Edy, intinya memiliki empat tujuan utama yaitu peningkatan daya saing industri, perluasan investasi, perbaikan daya saing ekspor, dan peningkatan daya beli masyarakat.

Tujuan yang disebut belakangan, kata Edy, dianggap sebagai tujuan yang paling penting mengingat konsumsi rumah tangga adalah komponen terbesar dalam Produk Domestik Bruto (PDB). Sebagai gambaran, konsumsi rumah tangga mengambil proporsi 55,23 persen dari total PDB kuartal II 2016 sebesar Rp3.086,6 triliun.

"Itu kan porsinya besar terhadap pertumbuhan ekonomi, sehingga jangan sampai konsumsi terhambat. Seperti contohnya di paket kebijakan ekonomi ke-13 mendatang, pemerintah akan luncurkan kebijakan yang berpengaruh daya beli masyarakat terhadap perumahan," tambahnya tanpa menjelaskan kebijakan yang dimaksud secara lebih rinci.


Namun, Edy tak tahu sampai kapan paket kebijakan ini selesai dikeluarkan. Ia hanya menyebut, keputusan itu merupakan diskresi Presiden sepenuhnya dengan memperhatikan kondisi ekonomi yang berlaku saat ini.

"Terserah Pak Presiden mau kapan mengeluarkan paket-paket kebijakan berikutnya, kami kan hanya bertugas mengkaji dampak-dampak ekonominya. Pertimbangan Presiden dalam meluncurkan paket kebijakan ekonomi hanya dua, yaitu kesesuaian dengan dinamika saat ini dan seberapa cepat dampak kebijakan itu dirasakan masyarakat," imbuh Edy.


Ia mencontohkan paket kebijakan ekonomi ke 13 yang akan diluncurkan sesaat lagi, yang dianggapnya memang dibutuhkan masyarakat saat ini. Selain masalah daya beli masyarakat terhadap perumahan, Edy menyebut paket berikutnya juga akan berisi mengenai insentif wirausaha muda di bidang perdagangan elektronik (e-commerce) dan mendorong standarisasi Usaha Kecil Menengah (UKM) agar bisa ekspor.

"Yang penting paket kebijakan yang ada bisa membuang beban regulasi berlebihan dan memberi kepastian bagi dunia usaha," tutupnya. (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER