Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi B Sukamdani terkejut dengan pencapaian ekonomi kuartal II 2016 yang tumbuh 5,18 persen. Menurutnya, indikator perekonomian yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut bertolak belakang dengan kondisi sektor riil yang masih lesu.
Bahkan, Hariyadi menilai kondisi perekonomian nasional hingga Juni lalu lebih buruk dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Kalau di sektor saya, perhotelan, tidak ada masalah, tetapi sektor yang lain itu relatif lebih rendah,” tutur Hariyadi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (5/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bos Grup Hotel Sahid itu mengungkapkan, mayoritas sektor industri mengalami perlambatan, salah satunya sektor ritel. Hal itu tercermin ketika permintaan masyarakat pada bulan Ramadhan tahun ini tidak sebaik capaian tahun lalu.
Kendati demikian, Hariyadi menyambut positif kinerja perekonomian Indonesia pada kuartal lalu. Ia berharap, capaian ini akan terus meningkat hingga akhir tahun.
"Hal itu bagus karena ada optimisme,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hariyadi yakin jika kinerja perekonomian terus meningkat, perekonomian tahun ini bisa mencapai 5,3 hingga 5,4 persen. Angka itu di atas target pertumbuhan pemerintah sebesar 5,2 persen.
Sebelumnya, sejumlah analis yang disurveui CNNIndonesia.com juga mengemukakan pesimismenya terhadap kondisi kuartal II 2016. Mayoritas analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional hanya akan mendekati level 5 persen karena kondisi riilnya tidak jauh berbeda dengan triwulan sebelumnya.
(ags)