Infrastruktur jadi Kunci Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Kamis, 10 Nov 2016 13:17 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, meski mahal, pemerintah tetap berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, meski mahal, pemerintah tetap berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengklaim pemerintah dalam dua tahun terakhir, berhasil mengejar pembangunan infrastruktur yang mahal, tanpa menggoyahkan kestabilan pertumbuhan ekonomi.

Ia menyebutkan, mulanya beberapa pihak beranggapan bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen di ujung tahun 2016 akan sulit dikejar pemerintah saat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih banyak dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur.

"Beberapa orang ekonom makro mengatakan belanja modal terlalu mahal karena infrastruktur itu mahal dan akan menyulitkan kita mendorong pertumbuhan ekonomi," ungkap Darmin dalam paparan Outlook Ekonomi Indonesia 2017, Kamis (10/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun begitu, Darmin menyebutkan, pemerintah justru berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi. Terlihat dari hasil pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2016 sebesar 5,02 persen sehingga secara tahunan pertumbuhan berada di angka 5,04 persen.

Dari sini, Darmin optimistis, peluang Indonesia mendekati target pertumbuhan ekonomi masih terbuka lebar. Sementara pertumbuhan ekonomi ke depan, lanjut Darmin, akan semakin mudah dilakukan pemerintah karena investasi pembangunan infrastruktur yang saat ini tengah dilakukan.

"Infrastruktur memang mahal. Tapi sekali jadi, infrastruktur akan jadi investasi jangka panjang. Belum lagi, nanti akan ditambah dengan investasi per sektor, investasi kita semakin besar," jelas Darmin.

Bersamaan dengan pengawalan pertumbuhan ekonomi, kata Darmin, target-target pembangunan infrastruktur juga serius dikejar pemerintah dengan hasil yang mulai terlihat, seperti infrastruktur kelistrikan, jalan tol hingga irigasi.

Pertama, ketenagalistrikan, target pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35 ribu megawatt (MW) telah memberi hasil, yakni 195 MW telah beroperasi, 8.215 MW dalam proses konstruksi.

Kemudian, sebanyak 9.790 MW Power Purchase Agreement (PPA) atau belum mencapai kesepakatan financial close, 10.844 MW dalam proses pengadaan, dan 7.640 MW dalam proses persiapan.

Kedua, pengembangan jalan tol telah rampung sekitar 26,8 persen atau telah terbangun jalan tol sepanjang 268 kilometer (km) dari total target pembangunan sepanjang 1.000 KM.

Ketiga, pembangunan jalur kereta api, target 3.258 km telah rampung 14,96 persennya atau sekitar 487,7 km. Keempat, pelabuhan, 56 pelabuhan telah rampung dibangun dari total 306 pelabuhan.

Kelima, infrastruktur irigasi, sebanyak 834.225 hektar (ha) dari total 3 juta ha irigasi telah direhabilitasi. Kemudian 93,62 persen atau 2,8 juta ha dari target pengembangan irigasi tersier sebanyak 3 juta ha telah rampung.

Keenam, pembangunan bendungan, sebanyak dua bendungan selesai dibangun, 22 bendungan tengah konstruksi, dan 8 bendungan dalam proses ground breaking dari total target mendirikan 65 bendungan tahun ini.

Terakhir, pembangunan bandara, di mana sepertiga dari target 15 bandara telah berhasil diselesaikan pemerintah.

Sebagai tambahan, pemerintah juga terus mengejar penyelesaian pembangunan jaringan serat optik nasional atau Palapa Ring dengan total investasi mencapai Rp8,1 triliun.

Progress-nya, pemerintah telah menyelesaikan penandatanganan perjanjian kerja sama KPBU untuk Paket Barat, Tengah, dan Timur, serta financial closing untuk Paket Barat dan Tengah dengan dukungan AP. (gir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER