Jakarta, CNN Indonesia -- HSBC Indonesia menargetkan merampungkan konsolidasi dengan entitas usahanya, PT Bank Ekonomi Raharja Tbk, April 2017 mendatang. Untuk memuluskan langkah ini, induk usaha HSBC Indonesia telah menggelontorkan dana hingga US$200 juta dan berencana menambah suntikan modal sebesar US$1,4 miliar untuk kelanjutan bisnis anak usahanya di Indonesia dalam lima tahun ke depan.
Head of Global Markets HSBC Indonesia Ali Setiawan mengatakan, komitmen investasi tersebut tidak bisa dibilang main-main. Pasalnya, tawaran komitmen suntikan modal dari sang induk tidak banyak dilakukan di negara-negara Asia lainnya, kecuali di China.
"Suntikan US$1,4 miliar itu uang tambahan yang masuk ke Indonesia, bukan keluar. Untuk investasi IT (teknologi informasi) itu akan menghabiskan ratusan juta dolar, biaya integrasi juga ratusan juta dolar AS. Jadi, kalau dihitung-hitung lumayan uang yang dihabiskan untuk rencana kami," ujarnya, Kamis (10/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Ali mengungkapkan, bukan hal mudah menjalani proses integrasi sebagai bank asing pertama yang beralih status menjadi Perseroan Terbatas (PT). Di samping harus menanggung beban biaya yang besar, HSBC juga ikut menghadapi kompleksitas perpajakan yang menurutnya belum mampu memfasilitasi proses integrasi bisnis dua entitas yang berbeda.
"Dari sisi pajak juga sangat tidak jelas, karena status regulasinya belum ada. Artinya, belum ada yang bisa mengayomi perubahan insitusi asing menjadi PT, selama ini yang ada hanya PT merger dengan PT," terang dia.
Kendati modalnya bakal menggemuk, lanjut Ali, HSBC Indonesia belum memiliki niat untuk naik kelas menjadi BUKU IV. Sebaliknya, HSBC Indonesia malah berniat mendongkrak modal Bank Ekonomi Raharja yang saat ini masih ada di kelompok BUKU II, sehingga bisa naik kelas ke BUKU III.
"Saat ini, yang menjadi rencana kami adalah masuk ke BUKU III, karena PT-nya, sekarang Bank Ekonomi yang menjadi PT HSBC Indonesia, sebelumnya itu mereka masih buku II. Tapi saya bisa beritahu, sebelum akhir tahun ini akan masuk BUKU III," pungkasnya.
(bir/gen)