Brexit Lebih Bikin Kaget Bos BI Ketimbang Trump jadi Presiden

CNN Indonesia
Kamis, 10 Nov 2016 20:28 WIB
Hasil keputusan referendum rakyat Inggris untuk keluar dari zona Eropa dinilai lebih mengagetkan pasar dibanding terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden AS.
Hasil keputusan referendum rakyat Inggris untuk keluar dari zona Eropa dinilai lebih mengagetkan pasar dibanding terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden AS. (REUTERS/Brian Snyder)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardjojo menyebut efek kejut hasil pemilihan umum presiden Amerika Serikat (AS) terhadap pasar keuangan dunia tidak sebesar fenomena Brexit.

Hasil keputusan referendum rakyat Inggris untuk keluar dari zona Eropa tersebut dinilai lebih mengagetkan pasar dibanding terpilihnya Donald Trump menjadi presiden.

“Kami sudah mengamati bahwa ketika hasil pemilu itu keluar dan kemudian disampaikan statement dari presiden terpilih, itu dampak kepada dunianya tidak sebesar ketika Brexit diumumkan. Di mana Inggris memilih keluar dari zona Eropa itu dampaknya sangat luas," ujar Agus, Kamis (10/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus mencatat nilai tukar rupiah memang sempat ditutup melemah sebesar 0,18 persen kemarin dan berlanjut melemah 0,08 persen hari ini. Namun dari pasar modal dalam negeri, IHSG justru ditutup menghijau dengan naik 35 poin menjadi 5.450.

Begitupun dengan kondisi pasar saham di Asia dan Eropa yang juga ditutup di zona nyaman. Dengan demikian, ia menganggap efek kejut yang dirasakan investor hanyalah sementara.

Kendati demikian, Mantan Menteri Keuangan itu juga mewaspadai rencana Trump dalam menjalankan kebijakan ekonomi AS empat tahun ke depan. Rencana Trump untuk lebih memproteksi negaranya terhadap produk impor dianggap berpotensi memperlambat laju volume perdagangan dunia.

"Dimunginkan kondisi AS ke depan akan lebih protektif, itu terlihat dari ada rencana untuk renegosiasi perdagangan NAFTA kemudian mungkin TPP tidak akan diteruskan, dan ini sifatnya lebih protektif," ujarnya.

Ia mengatakan bank sentral tetap akan memantau perkembangan geopolitik AS terlebih nantinya kebijakan Trump bisa membawa pengaruh terhadap kondisi ekonomi negeri Paman Sam.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER