Jakarta, CNN Indonesia -- Kabupaten Kepulauan Seribu Daerah Khusus Ibukota Jakarta berencana meningkatkan produksi ikan kerapu hingga dua kali lipat.
Peningkatan itu dilakukan dengan penambahan bibit ikan yang semula hanya 60 ribu bibit per tahun, menjadi 120 ribu bibit per tahun untuk budidaya ikan. Bibit berkualitas ekspor itu terdiri dari ikan kerapu bebek, macan, tikus, dan cantik.
Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo yakin, budidaya ikan kerapu memberikan prospek yang baik bagi masyarakat. Dari segi ekonomi, satu kilogram ikan kerapu bisa dijual mencapai Rp300 ribu sampai Rp500 ribu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Target kami setiap satu tahun hasil panennya bisa mencapai Rp1 miliar, karena setiap panen bisa sampai Rp300 juta. Kerapu ini bisa sampai 3 kali panen setahunnya," kata Budi di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Senin(14/11).
Untuk meningkatkan produksi itu, Kepulauan Seribu menerima bantuan dari Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta. BI memperluas ruang deder atau tempat penampungan bibit ikan di Balai Benih, Pulau Tidung untuk meningkatkan kapasitas pembenihan dari 60 ribu bibit per tahun menjadi dua kali lipatnya.
BI juga membuat inovasi teknologi pembuatan pakan ikan yang berfungsi mengurangi biaya pakan hingga 30 persen hingga 50 persen serta mempercepat masa panen. Bantuan ini diserahkan melalui program sosial BI dengan biaya mencapai Rp600 juta.
"Kami sepakat mengalihkan nelayan dari tangkap ke budidaya. Tapi ada beberapa masalah yang dihadapi, seperti suplai benih kurang, pakan ikan yang mahal, serta produktifitas belum optimal. Makanya kami berikan bantuan ini," tutur Kepala Kantor BI Perwakilan DKI Jakarta Doni P Joewono.
Selain ikan kerapu, Pemkab Kepulauan Seribu juga fokus untuk budidaya ikan bandeng laut. Sebanyak 25 ribu benih ikan bandeng sudah ditebar di Pulau lancang. Budi memperkirakan Februari2017 ikan itu sudah bisa dipanen. Pulau Lancang akan dijadikan sebagai percontohan untuk menjadikan Kepulauan Seribu sebagai penghasil Bandeng terbesar.
"Kami ingin membanjiri daratan dengan Bandeng. Karena selama ini Bandengnya tawar. Bandeng laut berbeda tekstur, lebih enak dan enggak bau tanah," ujar Budi.
Pulau Lancang ditambah dengan Pulau Sebira, kata Budi, akan menjadi sentra pengolahan ikan. Ikan-ikan hasil panen selain dijual akan diolah menjadi bentuk lain. Seperti sosis bandeng, bandeng tapa duri, dan sate bandeng.
Data dari Bank Indonesia menunjukkan Kepulauan Seribu memiliki potensi perikanan yang besar dan menjadi sektor utama perekonomian daerah dengan share sekitar 25,8. persen. Hampir 90 persen dari masyarakat Kepulauan Seribu berprofesi sebagai nelayan atau bergerak di sektor perikanan.