Jakarta, CNN Indonesia -- PT Jababeka Tbk mengincar investasi senilai Rp160 triliun-Rp200 triliun dapat diparkir di Kawasan Industri Kendal (KIK) dalam lima tahun mendatang. Target ini diharapkan terealisasi setelah pembangunan KIK tahap pertama rampung tahun 2021 mendatang.
Direktur Utama Jababeka Budianto Liman mengatakan, perseroan tengah menyiapkan luas lahan industri sebesar 860 hektare (ha) atau 31,85 persen dari total luas kawasan industri.
"Pembangunan KIK akan berlangsung dalam beberapa tahap. Tahap pertama, yang meliputi area industri seluas 860 ha, telah dimulai dari total luas lahan 2.700 ha," ujarnya melalui siaran pers, Senin (14/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut ia menuturkan, penyerapan investasi senilai Rp200 triliun itu mampu menciptakan 500 ribu lapangan kerja baru. Selain itu, penyerapan ini diharapkan bisa meningkatkan kontribusi jumlah industri dari Jawa Tengah yang saat ini hanya 5 persen dari total jumlah industri nasional.
"Melalui pembangunan kawasan terintegrasi ini, kami optimistis, jumlah total industri Indonesia yang dibangun di Jawa Tengah meningkat dari posisi saat ini 5 persen menjadi sekitar 10 persen dalam lima tahun mendatang," ungkap Budianto.
Optimisme itu bisa terealisasi, mengingat lokasi Kendal yang berada di koridor ekonomi Jakarta-Semarang-Surabaya. Adapun, untuk memfasilitasi kawasan industri, saat ini telah dibangun jalan, drainase, pembangkit listrik, pengolahan air bersih, pengolahan air limbah, dan sarana penyediaan gas.
"Kawasan Industri Kendal letaknya di tepi pantai, berada tepat di tengah koridor pertumbuhan ekonomi Jakarta-Semarang-Surabaya," terangnya.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan, sampai saat ini, KIK telah menyerap menarik minat 20 investor dengan total nilai Rp4,3 triliun atau 2,15 persen hingga 2,68 persen dari target lima tahun mendatang.
Investasi tersebut, antara lain Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang direncanakan mengambil lahan 31 ha.
"Saat ini, sudah ada 20 perusahaan berkomitmen berinvestasi di KIK yang terdiri dari investor Jepang, Malaysia, Singapura dan Indonesia. Ke-20 perusahaan tersebut akan menyerap tenaga kerja sebanyak 4.035 orang," jelas Budianto.
sebagai informasi, KIK merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang tercantum di dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016. Sehingga, perizinan investasi bisa lebih disederhanakan.
"Misalnya, layanan investasi langsung konstruksi yang memberikan kemudahan untuk perusahaan secara paralel mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB)," kata Airlangga.
KIK adalah hasil usaha patungan antara anak perusahaan PT Jababeka Tbk, Graha Buana Cikarang dengan perusahaan asal Singapura, Sembcorp Development Indonesia Pte. Ltd., yang merupakan anak perusahaan Sembawang Development Ltd.
Sebanyak 51 persen kepemilikan kawasan industri pertama di Jawa Tengah itu dikuasai oleh Jababeka. Sementara, Sembcorp mengempit 49 persen saham sisanya.
(bir)