Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mengawasi transaksi jual kosong (
short selling) sebagai salah satu
capital outflow protocoler imbas dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang semakin anjlok.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini menyatakan, transaksi
short selling kerap terjadi jika indeks tengah tertekan.
"Tapi yang kami lebih perhatian kalau indeks turun kan cenderung melakukan
short selling, akan
kami lihat," ungkap Hamdi, Senin (14/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Short selling sendiri dapat diartikan sebagai suatu cara yang dilakukan oleh
trader yang meminjam dana untuk menjual saham dengan harga tinggi dan berharap akan membeli kembali dan mengembalikan pinjamam saham ke pialangnya pada saat harga saham tengah turun. Sehingga, trader tersebut mendapat untung.
Transaksi
short selling resmi dilarang oleh BEI sejak 24 Agustus 2015 bagi seluruh Anggota Bursa. Dalam surat penegasan yang dikeluarkannya pada Agustus tahun lalu tersebut tertulis bahwa seluruh Anggota Bursa tidak diperkenankan untuk melakukan transaksi
short selling selain dalam rangka menjalankan ketentuan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek oleh Perusahaan Efek bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling oleh Perusahaan Efek, Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor III-I tentang Keanggotaan Marjin dan Short Selling, dan Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor II-H tentang Persyaratan dan Perdagangan Efek dalam Transaksi Marjin dan Transaksi Short Selling.
Meski telah dilarang, transaksi
short selling pun masih dapat terjadi jika ada kerja sama antara investor dan broker. Dengan begitu, BEI juga tak lupa untuk mengawasi broker agar tak terjadi manipulasi dalam hal transaksi yang terjadi di pasar modal.
"Kami melakukan pengawasan untuk memastikan tidak ada manipulasi yang terjadi di pasar," ungkap Direktur Utama BEI Tito Sulistio.
Asal tahu saja, IHSG terus mengalami penurunan setelah pada Jumat lalu (11/11) anjlok hingga empat persen ke level 5.231. Hari Senin (14/11), IHSG semakin melemah dengan bertengger di level 5.115 atau ditutup turun 2,22 persen. Meski terus melemah, Tito berharap broker tak mengalami rugi dengan rendahnya pemasukan yang didapat.
"Indeks turun broker tetap dapat pemasukan selama masih ada transaksi. Sampai sekarang tidak ada broker yang terganggu transaksinya," pungkas Tito.