Saham Teknologi Jeblok, Wall Street Stagnan

CNN Indonesia
Selasa, 15 Nov 2016 05:40 WIB
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 21,03 poin atau 0,11 persen ke 18.868,69. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 0,25 poin ke 2.164,2
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 21,03 poin atau 0,11 persen ke 18.868,69. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 0,25 poin ke 2.164,2 (REUTERS/Brendan McDermid)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham AS ditutup stagnan pada perdagangan Senin (14/11) setelah naik secara dramatis seminggu sebelumnya. Penurunan saham sektor teknologi mengimbangi kenaikan tajam saham finansial karena investor bertaruh pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 21,03 poin atau 0,11 persen ke 18.868,69. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 0,25 poin atau 0,01 persen ke 2.164,2 dan Nasdaq Composite turun 18,72 poin, atau 0,36 persen, ke 5.218,40.

Seperti dlansir dari Reuters, setelah perdagangan yang fluktuatif di akhir sesi, Dow Jones berakhir pada rekor tinggi, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite merosot.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir semua yang kita lakukan adalah menyesuaikan diri dari penguatan tinggi usai hasil pemilu pekan lalu," kata Mark Luschini, kepala strategi investasi Janney Montgomery Scott di Philadelphia.

Indeks yang ditopang saham teknologi, Nasdaq Composite, telah berada di bawah tekanan sejak pemilu 8 November karena investor mengalirkan uang ke sektor lain seperti finansial, industri dan energi, yang dinilai memperoleh manfaat dari kebijakan Presiden terpilih Donald Trump.

Indeks finansial naik 2,3 persen, saham Bank of America JPMorgan memberikan dorongan terbesar. Indeks telah meningkat 10,8 persen sejak pemilu karena harapan deregulasi dan suku bunga yang lebih tinggi.

Sementara sektor finansial melonjak tajam, indeks sektor teknologi S&P ditutup turun 1,7 persen, memimpin pelemahan. Indeks telah jatuh 3 persen sejak pemilu.

Saham Apple jatuh 2,5 persen dan paling menghambat laju Nasdaq dan S&P 500, diikuti oleh saham Facebook dan Microsoft.

Kim Forrest, analis ekuitas senior Fort Pitt Capital Group di Pittsburgh mengatakan, sejak valuasi saham teknologi telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir, investor mengalihkan uang untuk sektor seperti bank, yang telah relatif lebih murah tapi akan mendapatkan keuntungan dari kenaikan suku bunga.

Investor bertaruh saham teknologi akan terlihat kurang menarik jika Trump menepati janjinya untuk meninjau regulasi di bidang kesehatan dan sektor keuangan serta meningkatkan belanja pemerintah untuk infrastruktur guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menurut FedWatch CME Group, bank sentrak AS (Federal Reserve) diperkirakan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Desember, dengan para pedagang bertaruh 91 persen untuk hal itu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER