Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bangkit (rebound) pada perdagangan hari ini, Selasa (22/11), seiring dengan antisipasti demo besar yang akan berlangsung pada 2 Desember mendatang terkait kasus penistaan agama.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang memprediksi, IHSG dapat bergerak dalam rentang support 5.101 dan resisten 5.204. Sementara, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diproyeksi bergerak dalam rentang Rp13.320 hingga Rp13.510.
Menurut dia, IHSG bangkit karena kepercayaan investor terhadap situasi di dalam negeri, terutama jelang aksi unjuk rasa 2 Desember nanti. Polisi mengantisipasi keamanan dengan menurunkan 27 ribu pasukan untuk menjaga demo tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan demo 4 November lalu. Polisi menurunkan dua kali lebih banyak dari jumlah pasukan demo 4 November, yaitu 17 ribu sampai 18 ribu pasukan," ungkap Edwin dalam risetnya, dikutip, Selasa (22/11).
Sementara itu, mayoritas bursa saham Wall Street menguat tadi malam, di mana DJIA ditutup naik 88,76 poin (0,47 persen) ke level 18.956,69. Sementara, S&P naik 16,28 poin (0,75 persen) ke level 2.198,18, dan Nasdaq Composite Index meningkat 47,35 poin (0,89 persen) ke level 5.368.
"Dorongan kenaikan harga minyak WTI 3,7 persen dan logam menjadi faktor DJIA naik 88,76 poin, di tengah sepinya perdagangan kemarin," katanya.
Adapun, Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto memprediksi, IHSG bergerak dalam rentang support 5.130 dan resisten 5.180. Menurutnya, laju saham IHSG akan ditopang oleh saham berbasiskan komoditas seiring dengan penguatan harga minyak mentah tadi malam.
"IHSG diperkirakan bangkit dalam rentang konsolidasi, saham-saham komoditas kembali menjadi penopang penguatan IHSG," terang David.
(bir)