IHSG Diramalkan Masih Tertekan di Awal Pekan

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Senin, 21 Nov 2016 08:00 WIB
Investor diperkirakan banyak yang menarik dananya keluar, menukar rupiah ke dolar AS demi merespons kebijakan proteksionisme Donald Trump.
Investor diperkirakan banyak yang menarik dananya keluar, menukar rupiah ke dolar AS demi merespons kebijakan proteksionisme Donald Trump. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (21/11), seiring dengan sikap psikologis pelaku pasar yang keluar dari pasar modal menunggu kepastian The Fed menaikkan suku bunganya pada Desember mendatang.

Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menyatakan, perdagangan yang semakin dekat dengan pengumuman The Fed untuk menaikkan suku bunganya atau tidak membuat pelaku pasar mengamankan asetnya sementara. Hal ini mendorong semakin banyaknya dana asing yang keluar (capital outflow) pada perdagangan hari ini.

"Laju IHSG cenderung melemah ya hari Senin, ini karena faktor The Fed. Tren IHSG menjelang pengumuman The Fed memang membuat IHSG tertekan," ungkap Edwin, Jumat (18/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, IHSG juga akan dipengaruhi oleh sentimen dalam negeri berupa isu unjuk rasa yang akan dilakukan pada 25 November mendatang sebagai lanjutan dari unjuk rasa pada 4 November lalu terkait kasus penistaan agama yang menyeret nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Selain itu, hasutan untuk menarik sejumlah dana besar yang terkenal dengan sebutan #RushMoney2511 juga mempengaruhi laju IHSG hari ini.

"Isu-isu lokal, unjuk rasa yang akan kembali digelar pada 25 November lalu rush money juga akan membuat IHSG tertekan," terang Edwin.

Hari ini, Edwin memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.120 dan resisten 5.220. Edwin menambahkan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat lalu akan turut menekan laju IHSG hari ini.

"Banyak yang menarik dananya keluar, menukar rupiah ke dolar AS merespons kebijakan proteksionisme Donald Trump. Makanya, IHSG akan melemah karena rupiah pada Jumat kembali anjlok," paparnya.

Berbeda dengan Edwin, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG bergerak dengan rentang support 5.078 dan resisten 5.267. Menurutnya, harga komoditas yang masih berfluktuasi akan mempengaruhi pola gerak IHSG hari ini.

"Support saat ini berada pada level 5.078 terlihat terjaga cukup kuat dengan target resisten berada pada level 5.267," terang William dalam risetnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER