Indeks Sektor Tambang Tersungkur Pelemahan Harga Komoditas

Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Sabtu, 19 Nov 2016 12:25 WIB
Padahal, harga batu bara sempat naik beberapa waktu lalu. Namun, saat ini, harganya kembali turun bersamaan dengan penurunan harga minyak dan timah.
Indeks sektor pertambangan tersungkur lemah sepanjang pekan ini kalau dibandingkan dengan pekan lalu, seiring dengan melemahnya harga batu bara rata-rata sebesar tujuh persen selama pekan ini. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks sektor pertambangan tersungkur lemah sepanjang pekan ini kalau dibandingkan dengan pekan lalu, seiring dengan melemahnya harga batu bara rata-rata sebesar tujuh persen selama pekan ini. Padahal, harga batu bara sempat naik beberapa waktu lalu.

Kepala riset MNC Securities Edwin Sebayang menerangkan, kenaikan harga batu bara beberapa waktu lalu cuma jangka pendek (short term). Saat ini, harga komoditas tersebut kembali turun dan penurunannya membuat harga saham batu bara tertekan.

"Harga batu bara terus turun. Lalu, permintaan nanti turun lagi dalam jangka panjang karena kan pembangkit listrik yang dibangun diperkirakan tidak sampai 35 ribu mega watt (mw), tapi hanya 19 ribu mw," ujar Edwin, Jumat (18/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya batu bara yang mengalami penurunan, tapi juga harga komoditas timah dan minyak. Sehingga, pelemahan harga beberapa komoditas tersebut membuat indeks sektor pertambangan semakin terpuruk.

Berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks sektor pertambangan turun 8,45 persen menjadi 1.318,677 dari sebelumnya 1.440,490. Sementara, indeks sektor lain yang mengalami pelemahan yaitu, agrikultur 0,97 persen, barang dan konsumsi 0,93 persen, properti 2,48 persen, infrastruktur 0,43 persen, keuangan 0,66 persen, perdagangan 2,51 persen, dan manufaktur 0,07 persen.

Sementara, sektor aneka industri tercatat paling menguat minggu ini setelah pekan lalu mengalami pelemahan paling besar. Pekan ini, indeks sektor aneka industri meningkat 1,64 persen menjadi 1.314,102 dari pekan sebelumnya 1.292,840. Diikuti oleh sektor industri dasar yang juga mengalami kenaikan sebesar 1,15 persen.

Edwin memprediksi, sektor tambang masih akan mengalami pelemahan hingga pekan depan seiring dengan pelemahan harga komoditas, khususnya batu bara. Menurutnya, hal tersebut membuat pelaku pasar enggan untuk melakukan aksi beli terhadap saham emiten tambang.

Pekan depan, ia merekomendasikan untuk melakukan aksi beli pada saham emiten yang bergerak dalam industri pakan ternak, seperti PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) dan saham emiten telekomunikasi, seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Indosat Tbk (ISAT). (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER