Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak dunia berubah tipis pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (23/11) atau Selasa malam waktu Amerika Serikat. Harga Brent future LCOc1 tumbuh US$0,22 per barel ke posisi US$49,12 per barel. Sementara, West Texas Intermediaries (WTI) CLc1 harganya melorot ke posisi US$48,03 per barel atau melemah US$0,21 per barel.
Harga minyak dunia ini bergejolak di tengah sesi perdagangan sebagai dampak dari dilaksanakannya rapat teknis (technical meeting) petinggi organisasi negara-negara eksportir minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC), jelang pertemuan antar anggota di Wina, Austria, akhir November mendatang.
Hal ini dikarenakan, pertemuan tersebut rencananya akan membahas komitmen anggota OPEC di dalam pemangkasan produksi, demi menaikkan harga minyak. OPEC berniat mengurangi produk dari rekor saat ini sebesar 33,8 juta barel per hari menjadi 32,5 juta hingga 33 juta barel per hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana tersebut tertuang dalam persetujuan antar anggota di Aljazair, September lalu. Sehingga, tak heran, pasar mencoba untuk mencari tahu poin-poin yang disetujui OPEC dan perkembangan terakhir dari pelaksanaan rapat teknis tersebut.
Akibatnya, harga minyak naik-turun sebesar US$1 per barel selama sesi perdagangan. Harga Brent contohnya, sempat melonjak US$1 per barel setelah perwakilan Nigeria di dalam rapat itu menyebutkan seluruh negara anggota OPEC sepakat untuk melanjutkan komitmen.
Namun, harga WTI kembali lunglai, setelah muncul laporan bahwa 14 negara anggota menunda kepastian pemangkasan produksi.
Apalagi, Iran, Irak, Libya, dan Nigeria masih tak setuju dengan kewajiban tersebut karena produksi minyak mereka tertahan akibat konflik atau sanksi internasional selama beberapa tahun terakhir.
Di samping itu, OPEC juga mencoba membujuk anggota non-OPEC, Rusia, untuk ikut serta di dalam pemangkasan produksi.
(bir)