Sibuk Naik Kuda, Jokowi Mengaku Sempat Lupakan Tax Amnesty

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Kamis, 24 Nov 2016 16:03 WIB
Kegiatan sosialisasi pengampunan pajak diakui Presiden Jokowi sempat tertutupi oleh ingar-bingar politik yang memanas dalam beberapa pekan terakhir.
Kegiatan sosialisasi pengampunan pajak diakui Presiden Jokowi sempat tertutupi oleh ingar-bingar politik yang memanas dalam beberapa pekan terakhir. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyayangkan terjadinya dinamika politik yang memanas dalam beberapa pekan terakhir terkait dengan ajang Pemilihan Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Hal itu menurutnya telah menyita waktu dan membuatnya hilang konsentrasi pada program tax amnesty.

“Dua-tiga Minggu lalu, saya masih naik kuda karena dinamika politik yang memanas. Sekarang saya harus balik lagi untuk fokus, konsentrasi pada persoalan yang menjadi target kita semua. Pertama, berkaitan dengan tax amnesty,” ujar Jokowi, Kamis (24/11).

Penumpang mobil berpelat nomor RI 1 mengakui kegiatan sosialisasi terkait program pengampunan pajak, tertutupi oleh ingar-bingar demonstrasi organisasi massa Islam yang memprotes calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, pemerintah memasang target tinggi dari program bagi-bagi pengampunan untuk Wajib Pajak (WP) yang bersedia mengakui dosa perpajakannya di masa lalu dengan membayar sejumlah uang tebusan.

Tax amnesty jelas sangat berhasil tapi agak tertutup dalam dua-tiga Minggu belakangan. Oleh karena itu, saya akan mulai lagi sosialisasi pada pertengahan November ini,” ujar Jokowi.

Menurutnya, momentum roadshow ke sejumlah kota besar yang banyak WP-nya akan membawa misi utama memperbesar jumlah uang repatriasi yang masih minim realisasinya sampai saat ini.

Dashboard amnesti pajak kelolaan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu) mencatat, sampai siang ini duit repatriasi baru terpenuhi Rp142,94 triliun dari target fantastis pemerintah Rp1.000 triliun.

“Repatriasi masih punya peluang sangat besar. Biasanya kan bayarnya mepet mendekati akhir. Akan saya panasi lagi supaya Minggu kedua-ketiga Desember sudah panas,” jelasnya.

Mantan Walikota Solo berharap bisa memperoleh kejutan meroketnya penerimaan uang tebusan dan repatriasi di akhir periode II tax amnesty yang akan jatuh pada 31 Desember nanti.

“Saya berharap dikagetkan lagi seperti akhir periode pertama. Nanti di periode ketiga, saya akan ajak UMKM berbondong ikut tax amnesty. Pertarungan belum selesai,” ujar Jokowi menebar optimisme. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER