Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku siap turun tangan untuk kedua kalinya, membantu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meningkatkan penerimaan negara melalui program pengampunan pajak (
tax amnesty).
Pasalnya meskipun program pengampunan pajak sudah berjalan hampir dua bulan di periode kedua, animo Wajib Pajak (WP) untuk meminta pemutihan dosa pajak tak kunjung meningkat.
Dashboard amnesti yang dikelola Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu) mencatat jumlah uang tebusan maupun duit yang direpatriasi WP tidak bertambah signifikan di periode II ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika pada periode I (Juli-September 2016) jumlah uang tebusan yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp93,15 triliun dan duit repatriasi yang kembali ke Indonesia tembus Rp140,75 triliun. Namun di periode II yang masih berjalan (Oktober-24 November 2016), jumlahnya merosot drastis.
DJP mencatat jumlah uang tebusan di periode II baru terkumpul Rp1,69 triliun, dan uang repatriasi hanya masuk Rp2,19 triliun.
Dengan demikian, jumlah uang tebusan yang dikumpulkan dari pemohon ampunan dosa pajak baru sebesar Rp94,84 triliun dari target Rp165 triliun. Sementara duit repatriasi baru terpenuhi Rp142,94 triliun dari target pemerintah sebesar Rp1.000 triliun.
“Tapi jangan pesimis dulu, kan kita belum masuk lagi. Seharusnya pertengahan ini, kita harus gencar lagi (sosialisasi) sampai nanti pertengahan Desember,” kata Jokowi, Kamis (24/11).
Mantan Walikota Solo menuturkan, dirinya sudah menyatakan kesanggupannya dilibatkan dalam proses sosialisasi
tax amnesty di kota-kota besar Indonesia.
“Hari Jumat ini, kita akan mulai lagi (sosialisasi) di Makassar. Lalu ke Balikpapan, ke Jakarta lagi, semua di ulang lagi,” katanya.
Selain akan gencar melakukan safari pajak ke sejumlah kota, Jokowi juga meminta Menteri Keuangan aktif memanggil para WP dari berbagai kelompok profesi. Tujuannya tidak lain untuk mendapatkan komitmen dari para WP untuk ikut dalam program yang akan berakhir pada Maret 2017 mendatang.
“Terus panggil.. panggil.. panggil. Agar targetnya itu betul sesuai dengan yang kita inginkan. Karena sekarang terutama repatriasi kan masih kecil. Nah kalau ada arus uang masuk, ada capital inflow yang akan menambah perputaran uang di dalam negeri,” jelasnya.
(gen)