Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 255 Megawatt (MW) di tahun depan. Tambahan ini nantinya membuat kapasitas tenaga panas bumi Indonesia menjadi 1.908,5 MW atau naik 26,09 persen dari posisi saat ini 1.513,5 MW.
Dengan kapasitas tersebut, Indonesia akan menyalip Filipina sebagai negara penghasil panas bumi terbesar kedua di dunia. "Sekarang, Filipina hampir habis sumber panas buminya. Sedangkan, Indonesia masih banyak. Tahun depan, kalau tambahannya tepat bisa mengalahkan Filipina," ujar Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yunus Saefulhak, Jumat (25/11).
Makanya, ia berharap, proyek-proyek yang dijadwalkan beroperasi tahun depan dapat segera berjalan sesuai rencana. Adapun, beberapa proyek itu, antara lain PLTP Dieng dengan kapasitas 10 MW, PLTP Sarula unit 2 dengan kapasitas 110 MW, PLTP Ulubelu unit 4 berkapasitas 55 MW, PLTP Lahendong skala kecil 5 MW, dan PLTP Lumut Balai unit 1 berkapasitas 55 MW.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada proyek PLTP Karaha berkapasitas 30 MW yang tadinya beroperasi tahun ini, namun jadwalnya dimundurkan hingga Maret 2017. Hal ini dikarenakan masalah dengan kontraktor mitra PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang belum kelar.
"Tadinya PLTP Lahendong unit 6 sebesar 20 MW mau beroperasi tahun depan, tetapi akhirnya bisa masuk masa Commercial operating Date (COD) Desember mendatang. Sementara, di sisi lain, PLTP Karaha harus dimundurkan jadwalnya karena masalah kontraktor yang tidak perform. Sehingga, pembangunannya diambilalih oleh PGE," terangnya.
Di samping proyek-proyek yang beroperasi, Kementerian ESDM juga akan membuka lelang bagi enam Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan total 330 MW, terdiri dari WKP Telaga Ranu (5 MW), WKP Sekincau (110 MW), WKP Oka-Ile Ange (10 MW), Kepahiang (110 MW), Grandong (55 MW) dan Pandan sebesar 40 MW.
Pelaksanaan lelang ini rencananya sedang meminta persetujuan dari pemerintah daerah setempat, sehingga Surat Keputusan (SK) dari Menter ESDM diharapkan bisa terbit April mendatang.
"Nantinya, kalau seluruh potensi panas bumi Indonesia sudah dimanfaatkan, kita bisa menyalip Amerika Serikat sebagai negara dengan kapasitas PLTP yang terpasang di dunia," tutur Yunus.
Sebagai informasi, kapasitas PLTP Indonesia sepanjang tahun 2016 akan bertambah 205 MW yang disumbang dari PLTP Ulubelu unit 3 (55 MW), PLTP Lahendong unit 5 (20 MW), PLTP Sarulla (110 MW), dan PLTP Lahendong Unit 6 (20 MW). Sehingga, total kapasitas PLTP Indonesia di akhir tahun akan mencapai 1.657,5 MW atau naik 15,22 persen dari posisi tahun lalu 1.438.5 MW.
Sementara itu, potensi panas bumi di Indonesia mencapai 29.544 MW. Dengan begitu, pemanfaatan panas bumi hingga akhir tahun ini diprediksi baru mencapai 5,61 persen.
(bir)