Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah semakin gencar menargetkan pengusaha besar dalam program Amnesti Pajak (tax amnesty). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, orang kaya seharusnya bersemangat mengikuti program itu terutama periode kedua.
"Apa arti Rp1 triliun penerimaan pajak bagi Indonesia? Rp1 triliun penerimaan pajak sama dengan kita membangun jembatan 3,5 KM. Sama dengan bangun jalan raya sepanjang 155 kilometer," kata Sri Mulyani di Makassar, Jumat (25/11).
"Rp1 triliun sama dengan 11.900 rumah prajurit, sama dengan 9.400 gaji guru senior, sama dengan membayar gaji 10 ribu polisi setahun. Makin kaya anda, makin perlu ikut
tax amnesty. Itu pesannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ani, sapaan Sri Mulyani, mengingatkan tarif yang berlaku hingga akhir Desember masih tergolong rendah yakni tiga persen. Ia membandingkan dengan tarif usai program.
Pemerintah akan menetapkan tarif normal ditambah sanksi bunga 2 persen per bulan terhadap harta yang diperoleh antara 1 Januari 1985 sampai 31 Desember 2015, namun tak dilaporkan dalam SPT tahunan PPh.
"Bayangkan, hitung bulannya dari 1985 saja sudah pusing. Tolong ikut
tax amnesty supaya saya tidak perlu meminta-minta jumlah yang bayarnya setinggi itu," ucap mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Ia sadar pengampunan pajak merupakan program sekaligus pekerjaan rumah besar bagi pemerintah. Menurutnya, hal ini menjadi ajang pertaruhan mengembalikan kepercayaan WP kepada pemerintah.
Sehingga, ia bersyukur karena Presiden Joko Widodo turun tangan dan membantu 'membujuk' WP mulai membayar pajak.
"Pak Presiden sudah lakukan banyak sekali meyakinkan dan bertemu masyarakat kebanyakan, dan 1 persen orang-orang terkaya yang punya Rp11 ribu triliun aset," ucapnya.
Jokowi sudah enam kali membantu Ani menjual program ini. Ia berkeliling dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan Makassar. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berkomitmen terus turun gunung hingga target
tax amnesty tercapai.
(gir)