Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak mentah melambung 10 persen pada pedagangan Rabu (30/11) setelah organisasi negara pengekspor minyak dunia (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) sepakat untuk memangkas produksinya untuk pertama kali sejak tahun 2008.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk bulan Januari meningkat US$4,21, atau 9,6 persen ke angka US$49,44 per barel. Sementara itu, harga Brent untuk bulan Januari menguat US$4,09, atau 8,82 persen ke angka US$50,47 per barel.
Dikutip dari
Reuters, OPEC akhirnya sepakat untuk menurunkan produksi sebesar 1,2 juta barel per hari menjadi 32,5 juta batel per hari. Kebijakan ini efektif berlaku mulai 1 Januari 2017 mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemimpin
de facto OPEC, Arab Saudi, akan menerima porsi pemangkasan terbesar dengan jumlah hampir mencapai 500 ribu barel per hari menjadi 10,06 juta barel per hari.
Di sisi lain, Irak setuju untuk mengurangi produksi 200 ribu barel per hari menjadi 4,35 juta barel per hari. Meski sebelumnya, negara produsen minyak terbesar ke-dua di OPEC ini menolak untuk bergabung.
Sementara, Iran diperbolehkan untuk meningkatkan produksinya dari level Oktober. Ini dianggap sebagai kemenangan besar bagi Teheran yang perlu meningkatkan kepercayaan pasar pasca dihapuskannya sanksi internasional.
Harga minyak diprediksi masih akan meningkat. Tetapi, lonjakannya akan terbatas seiring keraguan pasar bahwa pemangkasan produksi ini akan efektif. Salah satu penyebabnya adalah kemampuan produksi AS.
(gir)