Usai OPEC Sepakat, Harga Minyak Lanjut Menanjak

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 02 Des 2016 08:18 WIB
Harga minyak Brent berjangka menguat 4,1 persen ke angka US$53,94 per barel. Pada awal sesi, bahkan harganya sempat menembus US$54,53 per barel.
Harga minyak Brent berjangka menguat 4,1 persen ke angka US$53,94 per barel. Pada awal sesi, bahkan harganya sempat menembus US$54,53 per barel. (REUTERS/Sergei Karpukhin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak melambung lagi 4 persen pasca diputuskannya rencana pemangkasan produksi dari negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Countries/OPEC) untuk mengurangi suplai minyak yang berlebih.

Dikutip dari Reuters, harga minyak Brent berjangka menguat 4,1 persen atau US$2,10 ke angka US$53,94 per barel. Pada awal sesi, bahkan harganya sempat menembus US$54,53 per barel, di mana posisi ini merupakan level tertinggi sejak 27 Juli 2015.

Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediates (WTI) ditutup pada angka US$51,06 per barel, atau meningkat 3,3 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Rabu (30/11), OPEC setuju untuk memangkas produksi pertama kalinya sejak tahun 2008 setelah pemimpin de facfo OPEC, Arab Saudi mau menerima pemangkasan produksi terbesar. Kesepakatan tersebut juga mencakup koordinasi dengan anggota non-OPEC, Rusia, di mana langkah ini adalah yang pertama kali dalam 15 tahun terakhir.

Selain Rusia, Azerbaijan dikabarkan berencana untuk memangkas produksi.

Meningkatnya harga pasca kesepakatan OPEC memicu derasnya volume perdagangan. Tercatat, Brent berjangka mengalami rekor perdagangan tertinggi pada bulan Februari dan Maret mendatang, ketika pemotongan produksi sudah terasa di pasar.

Menurut data The Intercontinental Exchange Inc, perdagangan berjangka Brent menyentuh rekor 1,96 juta kontrak pada hari Rabu kemarin. Sementara itu, data CME Group menunjukkan bahwa permintaan WTI berjangka mencapai 2,1 juta kontrak ketika kesepakatan OPEC diteken. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER