Rusia Latah Ikut Langkah OPEC Pangkas Produksi Minyak

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Kamis, 01 Des 2016 13:15 WIB
Tadi malam, OPEC akhirnya sepakat mengumumkan pemangkasan produksi sebesar 1,2 juta bph menjadi 32,5 juta bph mulai 1 Januari 2017.
Russia menyatakan siap mengurangi produksi minyaknya sebanyak 300 ribu barel per hari mulai tahun depan. (REUTERS/Sergei Karpukhin)
Jakarta, CNN Indonesia --
Kesepakatan organisasi negara pengekspor minyak dunia (OPEC) untuk memangkas produksi sebanyak 1,2 juta barel per hari (bph) menjadi 32,5 juta bph mulai 1 Januari 2017 mulai mendapat dukungan dari negara-negara non-OPEC.

Salah satu negara yang kelimpungan menutupi anggaran pemerintah akibat rendahnya harga minyak dunia adalah Rusia.

Beberapa jam usai Rusia mengumumkan pemangkasan produksi, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan negaranya siap untuk bergabung dengan kesepakatan OPEC untuk menstabilkan pasar minyak global.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Rusia akan secara bertahap mengurangi produksi minyaknya hingga 300 ribu bph mulai Januari 2017. Kami berharap negara-negara non-OPEC lainnya juga akan bergabung dengan upaya pengurangan produksi ini,” kata Novak, dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (1/12).

Novak menyebut OPEC telah mengajak negara-negara produsen minyak Non-OPEC untuk bertemu di Doha, Qatar untuk membahas mengenai kesepakatan pemangkasan produksi minyak untuk mendongkrak harga.

Tadi malam, OPEC akhirnya sepakat mengumumkan pemangkasan produksi sebesar 1,2 juta bph menjadi 32,5 juta bph mulai 1 Januari 2017.

Pemimpin de facto OPEC, Arab Saudi, akan menerima porsi pemangkasan terbesar dengan jumlah hampir mencapai 500 ribu bph menjadi 10,06 juta bph.

Di sisi lain, Irak setuju untuk mengurangi produksi 200 ribu bph menjadi 4,35 juta bph. Meski sebelumnya, negara produsen minyak terbesar ke-dua di OPEC ini menolak untuk bergabung.

Sementara, Iran diperbolehkan untuk meningkatkan produksinya dari level Oktober. Ini dianggap sebagai kemenangan besar bagi Teheran yang perlu meningkatkan kepercayaan pasar pasca dihapuskannya sanksi internasional. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER