Jumlah Investor Mandiri Sekuritas Tembus 57 Ribu Orang

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Sabtu, 03 Des 2016 10:47 WIB
Angka tersebut meningkat sekitar 2.000 orang jika dibandingkan dengan raihan investor ritel dua hingga tiga bulan sebelumnya.
Angka tersebut meningkat sekitar 2.000 orang jika dibandingkan dengan raihan investor ritel dua hingga tiga bulan sebelumnya. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Mandiri Sekuritas mencatat pertumbuhan jumlah investor hingga awal Desember sebanyak 57 ribu orang. Angka tersebut meningkat sekitar 2.000 orang jika dibandingkan dengan raihan investor ritel dua hingga tiga bulan sebelumnya.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silavano Rumantir menjelaskan, dua atau tiga bulan lalu jumlah investor ritel masih berada pada kisaran 55 ribu orang. Pihaknya pun menargetkan dapat mempertahankan pangsa pasarnya pada tahun depan pada posisi 10 persen seperti saat ini.

"Misalnya Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki 500 ribu-600 ribu investor, kalau target BEI satu juta investor, berarti kami 10 persennya, artinya kami hit 100 ribu. Kami perlu jaga posisi market seperti itu," ungkap Silvano, Jumat (2/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menjaga pangsa pasar 10 persen tersebut, Mandiri Sekuritas gencar mengembangkan teknologinya untuk menjaring lebih banyak lagi investor ritel. Dengan demikian, investor tak perlu lagi pergi ke cabang untuk berinvestasi di pasar modal.

"Beberapa bulan lalu kami rilis online account opening, enggak perlu tenaga marketing lagi jadinya. Semua based on internet connection. Kami juga sudah ada Mandiri Sekuritas Online Trading (MOST)," terang Silvano.

Asal tahu saja, Mandiri Sekuritas mencatat nilai transaksi harian rata-rata per Oktober sebesar Rp230 miliar per hari. Jumlah tersebut tumbuh sekitar 35 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp180 miliar.

Revisi IHSG 2016

Mandiri Sekuritas sempat memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun ini dapat mencapai 5.450 dengan berbagai sentimen positif berupa kembalinya Sri Mulyani dalam kabinet kerja pemerintahan sebagai Menteri Keuangan dan kebijakan amnesti pajak.

Sayangnya, sentimen negatif yang tak diperkirakan sebelumnya oleh banyak pihak muncul pada awal November lalu berupa kemenangan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS). Sontak, IHSG pun kembali mengalami volatile yang tinggi sepanjang November hingga berada pada kisaran 5.100-5.200, sebelumnya IHSG telah mendaki ke level 5.400-5.500.

"Iya nanti kami ubah prediksi kami, karena suprisingly Trump effect yang tidak diekspektasi oleh banyak orang," ungkapnya.

Namun, Mandiri Sekuritas belum membeberkan revisi prediksi yang dilakukannya karena masih dalam tahap pembahasan. Meski begitu, ia masih melihat adanya laju positif bagi IHSG tahun depan karena jika dilihat sejak awal tahun, IHSG masih terbilang baik.

"Awal tahun kita belum sampai 5.000. Jadi kita mesti lihat fundamentalnya, kita hari ini di level 5.200, kemarin-kemarin sebelum ada kejadian Trump sempat hit 5.400-5.500. Tapi memang itu semua kami masih lihat kebijakan yang dikeluarkan Trump pada kuartal pertama tahun depan," pungkas dia. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER