Jakarta, CNN Indonesia -- PT Mandiri Sekuritas menargetkan total nilai transaksi Rp600 miliar per hari pada semester II 2016. Hingga saat ini, total nilai transaksi Mandiri Sekuritas sekitar Rp400 miliar-Rp500 miliar per hari.
"Untuk investor ritel saja sampai saat ini nilai transaksi per harinya sekitar Rp200 miliar, sisanya institusi," ujar Paul Tehusijarana, Direktur Mandiri Sekuritas, Rabu (1/6).
Menurutnya, jumlah nilai transaksi ritel tersebut cenderung datar jika dibanding dengan tahun lalu. Kondisi ini menurutnya terjadi karena pasar jumlah investor yang tidak bertumbuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertumbuhan transaksi ritel datar dibandingkan tahun lalu, karena pasar tidak tumbuh. Jumlah investor tidak naik-naik, jumlahnya masih sekitar 51.000 untuk ritel dan institusi," ungkap Paul.
Dari total target tersebut, Mandiri Sekuritas membidik nilai transaksi ritel naik paling tidak menjadi Rp250 miliar per hari. Adapun, nilai transaksi investor institusi dibidik mencapai Rp350 miliar per hari.
Untuk mencapai target tersebut, Mandiri Sekuritas berencana menaikkan jumlah investor yang aktif dari keseluruhan investor yang ada. Jumlah investor Mandiri Sekuritas yang aktif pada saat ini hanya sebesar 15 persen dari total 51.000 investor.
"Kami akan naikkan dua kali lipat, fokus kami di semester II ini dulu. Menaikkan investor yang aktif sampai 30 persen," katanya.
Salah satu upaya yang dilakukan Mandiri Sekuritas untuk menaikkan jumlah investor aktif yaitu membuat kompetisi Edu Challenge yang mulai berlangsung hari ini. Nantinya, setiap peserta berhak mengikuti seluruh sesi pelatihan yang diberikan secara rutin. Selain itu, peserta akan mendapatkan hasil riset reguler yang menjadi panduan investasi dan terlibat aktif dalam forum diskusi investasi.
"Mandiri Sekuritas akan memilih pemenang bulanan yang menempati peringkat tertinggi, dan satu pada akhir tahun. Jadi nanti juga kami berikan edukasi yang banyak agar investor semakin berkualitas dan membantu Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam penambahan jumlah investor muda," jelasnya.
(gir)