Jakarta, CNN Indonesia -- Ekonom Faisal Basri meramal bisnis sektor informasi, teknologi, dan komunikasi (ICT) bakal mengilap di tahun depan. Peranan ICT dinilai kian penting dalam perekonomian seiring dengan menjamurnya perusahaan rintisan (starts up), perdagangan berbasis elektronik (e-commerce), hingga usaha kecil dan menengah (UKM).
"Sekarang semua sektor butuh ICT. Sektor keuangan, UKM, e-commerce. Itu semua kan sektor ICT. Starts up juga begitu. Transportasi juga butuh ICT. Tanpa ICT ini, ekonomi akan mandek sekarang," ujarnya usai menghadiri The Indonesia Economic and Financial Sector Outlook (IEFSO) 2017 di Panti Perwira Balai Sudirman, Senin (5/12).
Memang, lanjut Faisal, selama ini, sektor ICT masih relatif berkontribusi kecil terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB), yaitu hanya 3,4 persen. Tak cuma itu, porsi ICT terhadap pertumbuhan ekonomi hanya ada di kisaran 8-10 persen. Kendati demikian, pertumbuhan sektor ICT cukup kentara dalam beberapa tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Industri telekomunikasi kontribusinya relatif kecil, hanya 3,4 persen di PDB. Tetapi, pertumbuhannya double digit," terangnya.
Faisal menyayangkan jika Indeks Perkembangan ICT (IDI) Indonesia masih tertinggal. Tahun lalu, United Nations International Telecommunication Union merilis Indonesia menduduki peringkat 108 dari 167 negara.
Selain ICT, sektor yang memiliki prospek cerah tahun depan adalah sektor kesehatan, jasa, dan pendidikan.
Sementara, sektor pertambangan, minyak dan gas masih akan lesu. Hal itu disebabkan oleh belum pulihnya harga komoditas. Harga komoditas tercatat masih lemah di pasar internasional.
Lebih lanjut ia menuturkan, sektor manufaktur secara umum diperkirakan masih akan tertekan. Namun, beberapa subsektor industri manufaktur masih berpotensi tumbuh untuk tahun depan.
"Industri manufaktur secara umum masih mengalami tekanan, tetapi di antara industri manufaktur ada subsektornya yang propeknya cukup baik. Antara lain, industri makanan dan minuman, farmasi, botani dan sejenisnya, serta industri alat transportasi, itu yang prospektif untuk 2017," pungkasnya.
(bir)