Pertamina Perlu Dukungan Negara untuk Ekspansi Luar Negeri

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Rabu, 07 Des 2016 03:45 WIB
Pada 2030, Pertamina berharap dari ladang-ladang migas di dalam dan luar negeri dapat diperoleh 2 juta BOEPD per hari.
Pada 2030, Pertamina berharap dari ladang-ladang migas di dalam dan luar negeri dapat diperoleh 2 juta BOEPD per hari. (ANTARAFOTO/Fanny Octavianus)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah diminta untuk membantu rencana PT Pertamina (Persero) memperkuat lini bisnis hulu minyak dan gas bumi (migas) di luar negeri. Upaya perseroan memperbanyak wilayah kerjanya di luar Indonesia dilakukan untuk mengejar target menjadi perusahaan energi kelas dunia.

“Banyak hal yang bisa dilakukan Pertamina untuk semakin membaik dan bisa bersaing di tingkat dunia. Untuk ini Pertamina harus memperoleh dukungan dari pemerintah,” kata Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman, Selasa (6/12).

Dukungan pemerintah yang dimaksud adalah dengan memberi izin Pertamina untuk membereskan sejumlah hal di dalam negeri seperti membangun kilang minyak sampai mengambil blok-blok energi yang sudah habis masa kontraknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yusri menjelaskan bahwa Pertamina juga bisa diberi kewenangan menguasai aset melalui monetisasi agar aset yang tak bernilai menjadi bernilai. Namun untuk itu perlu dibuatkan payung hukumnya.

“Jika itu dirasa memberi manfaat besar pada Pertamina, bisa saja pimpinan perusahaan meminta kepada pemerintah dan DPR untuk segera membuat payung hukumnya,” ucapnya.

Ide monetisasi bertujuan menaikkan international leverage Pertamina. Hal itu dianggap positif oleh Yusri. Karena monetasasi cadangan minyak di dalam bumi, kalau bisa diagunkan sebagai pengaman akan membuat aset makin besar. Sekaligus bisa dijadikan modal untuk berekspansi ke luar negeri.

Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP), sudah berhasil mengembangkan sayap operasinya ke tiga negara, yakni Aljazair, Irak, dan Malaysia.

Direktur Utama PT PIEP Slamet Riadhy, sebelumnya mengemukakan, dari ketiga negara tersebut Pertamina memperoleh produksi 120 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD). Ia juga menyebutkan target produk migas pada 2025 dari ladang-ladang yang dikelola oleh PIEP di luar negeri sebanyak 600 ribu BOEPD, di antaranya, minyak 420 ribu barel per hari dan sisanya gas.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, akuisisi blok-blok migas di luar negeri akan menjadi salah satu aksi korporasi penting bagi Pertamina. Pada 2030, Pertamina berharap dari ladang-ladang migas di dalam dan luar negeri dapat diperoleh 2 juta BOEPD per hari.

Terkait dengan itu, sampai 2030 Pertamina memperkirakan bakal mengeluarkan belanja modal sebesar US$146 miliar untuk investasi di sektor hulu dan hilir. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER