Pertamina Incar Cadangan Migas Baru

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 08 Des 2016 06:35 WIB
PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Energi mendapatkan kontrak pengelolaan dua blok minyak dan gas bumi, yaitu Blok Abar dan Blok Anggursi.
PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Energi mendapatkan kontrak pengelolaan dua blok minyak dan gas bumi (migas), yaitu Blok Abar dan Blok Anggursi. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Energi mendapatkan kontrak pengelolaan dua blok minyak dan gas bumi (migas), yaitu Blok Abar dan Blok Anggursi. Keduanya merupakan wilayah kerja migas lepas pantai (offshore).

VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro menjelaskan, perseroan memperoleh kontrak pengelolaan dua blok minyak dan gas bumi tersebut pada tanggal 22 Mei 2015.

Nantinya, Pertamina Hulu Energi ABAR (PHE ABAR) dan Pertamina Hulu Energi ANGGURSI (PHE ANGGURSI) akan berperan sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PHE ABAR akan memulai tahapan pengelolaan Blok dengan melakukan kegiatan eksplorasi akuisisi survei seismic laut 2D di atas 12 mil pesisir Kab. Karawang, Kab. Subang dan Kab. Indramayu dengan total panjang lintasan 2.990 kilometer," jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (7/12).

Kegiatan survei laut 2D ini membuktikan Pertamina selaku perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan tetap konsisten untuk mendukung ketahanan energi nasional di tengah penurunan harga minyak dan cadangan migas yang semakin menipis.

Nantinya kegiatan survei seismik 2D dilakukan dengan menggunakan kapal canggih yang memiliki kapasitas 12 streamer dan dikerjakan seluruhnya oleh warga negara Indonesia.

Sebelumnya, Pertamina mengaku telah memperpanjang periode Head of Agreement (HoA) dengan perusahaan asal Arab Saudi, Saudi Aramco, dalam proyek perluasan kapasitas dan kompleksitas kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP) Cilacap, meski poin-poin dari HoA sebelumnya belum terlaksana dengan baik.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Rachmad Hardadi mengatakan, seharusnya HoA antar kedua perusahaan di kilang Cilacap berakhir tanggal 26 November 2016 lalu.

Namun pada tanggal 24 November, perusahaannya telah melakukan negosiasi kepada manajemen Saudi Aramco untuk memperpanjang HoA hingga 31 Desember 2016.

Rachmad menilai, Saudi Aramco masih berkomitmen untuk meneruskan RDMP kilang Cilacap. Sehingga, diharapkan perusahaan patungan (Joint Venture/JV) bisa dibentuk antara 26 November hingga 31 Desember mendatang. (gir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER