Jakarta, CNN Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memberikan apresiasi kepada PT Pertamina EP di ujung tahun ini.
Anak usaha PT Pertamina (Persero) di bidang eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi (migas) tersebut memperoleh penghargaan kinerja terbaik dari seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Indonesia, atas komitmen perusahaan dalam menemukan cadangan migas baru melalui aktivitas eksplorasi.
“Kami berkomitmen untuk mencari dan menemukan cadangan migas untuk mendukung ketahanan energi Indonesia,” ujar Nanang Abdul Manaf, Direktur Eksplorasi dan Penemuan Cadangan Pertamina EP, dikutip Kamis (15/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nanang, target Pertamina EP pada 2016 untuk kegiatan survei darat (seismik) tiga dimensi (3D) seluas 785 kilometer (km) persegi dan berhasil direalisasikan mencapai 951 km persegi atau sebesar 21 persen di atas target. Sedangkan target seismik 2D 2016 sepanjang 941 km, Pertamina EP berhasil merealisasikan hingga 953 km atau 1 persen melebihi target.
Selain itu, untuk kegiatan pemboran eksplorasi, target tahun ini adalah delapan pemboran sumur eksplorasi. Sementara sampai Desember ini, sebanyak lima sumur telah selesai atau sebesar 63 persen dari target.
“Satu sumur lagi saat ini dalam tahapan persiapan
rig up,” kata Nanang.
Sementara Herutama Trikoranto, Direktur Pengembangan Pertamina EP, menambahkan perusahaannya juga memperoleh penghargaan dari ajang Asean Risk Management Award yang pertama kali diikutinya.
“Kami bersyukur keluar sebagai juara 1 untuk kategori
Risk Technology dan Juara 3 untuk kategori
Risk Champion dalam kegiatan ini", ujar Herutama.
Menurut dia, risiko merupakan bagian yang terintegrasi dalam proses bisnis yang dijalankan oleh Pertamina EP. Manajemen Pertamina EP, lanjut Heru, memahami bahwa industri migas sangat identik dengan karakteristik
High Risk,
High Cost dan
High Uncertainty. Karena itu, dalam menjalankan bisnis, kami menerapkan
framework Risk Management berbasis ISO 31000 yang melibatkan seluruh fungsi.
“Dengan begitu kami dapat mengidentifikasi Risiko yang akan timbul sehingga kami bisa melakukan mitigasi dan mengminimalisir dampak yang terjadi", jelas Herutama.
Tetap AgresifMenurut Nanang, Pertamina EP tetap agresif untuk mencari dan menemukan cadangan minyak dan gas, karena temuan cadangan eksplorasi menjamin ketahanan energi untuk beberapa tahun ke depan.
“Bagi kami, nafas dari bisnis hulu migas adalah ketersediaan cadangan minyak dan gas bumi, yang kemudian dilakukan eksploitasi sehingga dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat,” ungkap dia.
Nanang mengatakan Pertamina EP terus akan menggalakkan kegiatan eksplorasi ke wilayah–wilayah yang belum terjamah dan memiliki potensi migas, seperti yang kami lakukan di Indonesia Bagian Timur, tepatnya di Bintuni dan tempat – tempat lainnya.
(gen)