Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah turunnya harga minyak dunia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta agar PT Pertamina (Persero) meningkatkan produksi di sektor hulu dengan mengoptimalkan sumur-sumur tua.
Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, selain pengoptimalan sumur-sumur tua, Pertamina juga perlu terus melakukan pengoptimalan dengan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR).
Teknologi tersebut, lanjutnya, menjadi salah satu terobosan yang telah diterapkan berbagai negara untuk mengoptimalkan produksi khususnya di lapangan minyak yang sudah tua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teknologi EOR telah terbukti memberikan kontribusi bagi Pertamina dalam meningkatkan produksi migasnya, dimana hingga triwulan ke-3 tahun 2016 produksi migas meningkat 12,3 persen menjadi 646 MBOEPD," jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (14/12).
Sementara itu, Kepala Research & Technology Petronas Pauziyah Abdul Hamid, memaparkan tentang langkah Petronas dalam menjalankan bisnis migas. Pertama, melakukan perencanaan awal yang matang untuk Enhanced Oil Recovery.
Kedua, di bidang teknis, memanfaatkan tenaga kerja terampil secara baik. Ketiga, adanya perencanaan dan pelaksanaan yang efisien dan komprehensif. Keempat, di bidang investasi teknologi, mengefisienkan biaya operasional EOR.
“Ke depan, Petronas akan terus melakukan EOR untuk meningkatkan cadangan dan produksi,” kata Pauziyah.
Thomas Suhartanto, Pertamina Expertise, memaparkan perseroan memiliki Pusat Teknologi Pertamina yang bertugas untuk terus mengupayakan pengembangan teknologi untuk peningkatan produksi migas, mengefisiensi distribusi migas serta pengembangan teknologi untuk inovasi energi baru dan terbarukan.
“Pusat Teknologi Pertamina juga aktif bekerja sama dengan lembaga penelitian dan Perguruan Tinggi dalam negeri untuk mengembangkan teknologi eksplorasi dan produksi migas,” ujar Thomas.
(gir)