Pertamina Tambah Impor 12 Kargo Elpiji dari Iran Tahun Depan

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 13 Des 2016 17:49 WIB
Impor elpiji dari Iran pada tahun depan mencapai 10 hingga 12 tahun kargo, di mana masing-masing volume per kargo mencapai 44 ribu metrik ton (MT).
Impor elpiji dari Iran pada tahun depan mencapai 10 hingga 12 tahun kargo, di mana masing-masing volume per kargo mencapai 44 ribu metrik ton (MT). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) mengatakan akan mengimpor Liquefied Petroleum Gas (elpiji) dari Iran mulai 2017 mendatang. Rencananya, kesepakatan tersebut akan ditandatangani di dalam kunjungan perusahaan pada bulan Desember ini.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, impor elpiji dari Iran pada tahun depan mencapai 10 hingga 12 tahun kargo, di mana masing-masing volume per kargo mencapai 44 ribu metrik ton (MT).

"Kalau semua administrasi sudah clear, kami sudah mulai bisa impor. Mungkin awal tahun depan sudah mulai dilakukan shipping," ujar Wianda, Selasa (13/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia melanjutkan, impor ini bukan bagian dari kesepakatan impor elpiji yang dibuat perusahaan pada pertengahan tahun lalu. Pada perjanjian tersebut, Pertamina membeli elpiji dari National Iranian Oil Company (NIOC) sebesar 88 ribu MT hingga akhir tahun ini.

"Ini bukan top up dari signing yang kemarin. Ini yang baru," terang Wianda.

Kendati demikian, lawatan ke Iran ini tidak menyinggung soal akuisisi blok migas di negara tersebut. Menurut Wianda, saat ini NIOC tengah mempelajari proposal Pertamina setelah sebelumnya menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk studi bersama terkait aksi korporasi Pertamina ini.

"Kemarin saat pertemuan organisasi negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC), kami bilang ke Menteri Perminyakan Iran kalau kami sangat tertarik untuk mengelola dua blok migas di sana. Harapannya bisa disetujui proposal Pertamina, terus terang butuh waktu sampai awal tahun depan untuk dua blok tersebut," jelasnya.

Sebelumnya, Pertamina menyatakan ketertarikannya untuk menggarap dua lapangan migas di Iran, yaitu Ab-Teymour dan Mansouri dengan cadangan 5 miliar barel. Saat ini, kedua lapangan tersebut memproduksi minyak dengan angka masing-masing 60 ribu barel per hari. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER