Pertamina Rayu Saudi Aramco Perpanjang HoA Kilang Cilacap

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Rabu, 14 Des 2016 13:18 WIB
Manajemen Pertamina menargetkan HoA terbaru bisa diteken pada 22 Desember 2016, guna melanjutkan rencana kerjasama pengembangan kilang Cilacap.
Manajemen Pertamina menargetkan HoA terbaru bisa diteken pada 22 Desember 2016, guna melanjutkan rencana kerjasama pengembangan kilang Cilacap. (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) berharap penandatangan Head of Agreement (HoA) dengan Saudi Aramco untuk pengembangan kapasitas kilang Cilacap bisa dilakukan 22 Desember mendatang.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi mengungkapkan, komunikasi dengan perusahaan minyak milik kerajaan Arab Saudi sampai saat ini berjalan dengan baik.

"Pertemuan ini tentu diharapkan bisa menandatangani suatu perjanjian. Mudah-mudahan, 22 Desember bisa memberikan hasil yang memuaskan," ujar Hardadi di acara Pertamina Forum Energy, Rabu (14/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Hardadi, baik Pertamina dan Saudi Aramco memiliki komitmen yang kuat untuk meneruskan kerja sama dalam bentuk konsep Joint Venture (JV) perusahaan patungan yang akan mengerjakan RDMP Kilang Cilacap sampai 2022 mendatang.

Bila kerja sama antara Pertamina-Saudi Aramco yang memiliki total investasi sebesar US$4,5 miliar tersebut berhasil diteruskan, lanjut Hardadi, indeks efektivitas pengolahan kilang Pertamina dapat meningkat ke angka 9.

Kemudian, dari sisi efektivitas pengolahan crude oil dapat meningkat ke kisaran 2,0 persen sampai 2,4 persen dari efektivitas saat ini yang berada dikisaran 0,3 persen.

Tak hanya itu, bila RDMP Cilacap selesai dibangun, ditargetkan kapasitas kilang Cilacap dapat meningkat menjadi 370 ribu barel per hari (bph) dari sebelumnya 345 ribu bph.

Ia melanjutkan, peningkatan indeks efektivitas tersebut sangat diperlukan bagi Indonesia untuk mencapai target kedaulatan energi sembilan tahun mendatang.

"Targetnya 2025 kita sudah daulat energi, barulah kita bisa ekspor. Untuk itu, pada 2023, seluruh infrastruktur kilang Pertamina harus selesai dan memiliki indeks yang meningkat," imbuh Hardadi.

Sebagai informasi, HoA pertama kilang Cilacap ditandatangani pada 26 November 2015 lalu, di mana site preparation dan Basic Engineering Design (BED) diharapkan bisa dikerjakan dalam jangka waktu setahun.

Namun, saat ini proses BED yang dilakukan di Inggris masih belum rampung, karena kajian studi bersama seperti perhitungan teknis dan komersial juga belum sempurna. Padahal, HoA pertama RDMP Cilacap sudah kadaluwarsa pada 26 November 2016.

Oleh karena itu, pada 24 November 2016, Pertamina kembali melakukan negosiasi dengan Saudi Aramco untuk memperpanjang HoA. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER