Indonesia Berpeluang Ekspor Beras ke Malaysia

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Jumat, 16 Des 2016 18:49 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan Malaysia melakukan impor beras setiap tahunnya sebanyak 1,2 juta ton per tahun.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan Malaysia melakukan impor beras setiap tahunnya sebanyak 1,2 juta ton per tahun. (CNN Indonesia/Denny Aprianto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan Indonesia memiliki peluang untuk mengekspor beras ke Malaysia. Hal itu terutama dari provinsi yang berbatasan dengan negara tetangga tersebut seperti Kalimantan Tengah.

Amran menyatakan hal itu ketika melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah. Ia menyebutkan Malaysia melakukan impor beras setiap tahunnya sebanyak 1,2 juta ton per tahun.

"Ini menjadi ruang dan peluang bagi Indonesia agar dapat mengisi volume impor tersebut," seperti dilansir dari Antara, Jumat (18/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kunjungannya, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong Provinsi Kalteng agar dapat berdaulat pangan yakni secara mandiri mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Komoditas pangan yang harus dikembangkan dan ditingkatkan produksinya yakni padi, jagung dan cabai.

"Kami ingin Kalimantan Tengah pangannya mandiri. Jangan ambil dari daerah luar lagi, rantai pasoknya terlalu panjang, akibatnya terjadi inflasi dan akhirnya terjadi kemiskinan yang tidak akan terselesaikan," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, diharapkan Kalteng tidak hanya mampu mandiri pangan, akan tetapi dapat melakukan ekspor beras ke negara tetangga, Malaysia.

Ia menjelaskan, upaya yang dilakukan Kementan melalui Program Upaya Khusus (Upsus), yakni meningkatkan indeks pertanaman melalui rehabilitasi irigasi dan membangun embung sehingga dari yang biasanya tanam 1 kali menjadi 2-3 kali tanam.

Kemudian, meningkatkan efisiensi biaya produksi melalui bantuan alat mesin pertanian (alsintan) di mana untuk 2016 Kalteng mendapatkan sebanyak 1.210 unit, sehingga lahan cepat ditanami kembali serta meningkatkan produktivitas dari 5 ton menjadi 7 hingga 10 ton melalui bantuan benih unggul.

Kementerian Pertanian mengalokasikan anggaran untuk pembangunan sektor pertanian di Kalteng mencapai Rp380 miliar untuk 2016 atau naik dari 2015 hanya Rp200 miliar.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI, Hamdani menyampaikan, pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah untuk tidak melakukan impor beras dari Thailand dan Vietnam.

Tak hanya itu, ia juga meminta kepada petani agar alsintan yang diberikan digunakan dengan benar-benar untuk kegiatan pertanian sehingga mendorong peningkatan produksi pangan serta meningkatkan kesejahteraan mereka.

"Jangan disimpan di rumah, sebab hanya di pemerintah era Jokowi bantuan alsintan dalam jumlah besar. Oleh karena itu, alsintan harus digunakan secara benar agar terjadi peningkatan produksi dan mensejahterakan petani," ujarnya. (gir/antara)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER