Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perdagangan memastikan merestui Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk kembali membuka keran impor daging kerbau dari India sebanyak 70 ribu ton.
"Kasih (izin impor daging kerbau ke Bulog)," ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita usai rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Selasa (13/9).
Tidak cuma Mendag, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman juga telah memberikan lampu hijau kepada Perum Bulog untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat melalui konsumsi daging.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya bagaimana protein tersedia, khususnya kebutuhan di Jabodetabek. Karena konsumsi kita baru mencapai 2,5 kilo gram (kg) per tahun sedangkan negara tetangga sudah 25 kg per tahun untuk daging," kata Amran pada kesempatan yang sama.
Perum Bulog juga memastikan mengajukan permintaan izin impor kembali lantaran daging kerbau dari India diminati masyarakat, khususnya untuk keperluan industri.
"Permintaan cukup besar, baik untuk industri maupun pasar cukup besar. Bahkan, beberapa Sanitary and Phytosanitary (SPS) belum bisa dilayani karena masih proses," terang Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti.
Sekadar informasi, Perum Bulog telah mendapatkan izin impor daging kerbau mencapai 10 ribu ton yang masuk pada akhir Agustus 2016 lalu. Namun, hingga kini, kuota masuk yang diserap baru sebanyak 5.300 ton.
Djarot merinci, sebanyak 5.300 ton daging kerbau terbagi atas 1.400 ton yang telah selesai diperiksa oleh karantina, dan 1.500 ton lainnya berada di tahapan SPS. Kemudian, sisanya sekitar 2.000 ton masih berada di pelabuhan dan lainnya masih menjalani proses karantina.
Rencana Impor LagiPara menteri terkait telah memetakan kebutuhan daging mulai akhir tahun ini sampai jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 2017, yaitu sebanyak 100 ribu ton.
"Kami menargetkan impor daging hingga 100 ribu ton. Sebanyak 70 ribu ton hingga akhir Desember 2016, sisanya sebanyak 30 ribu ton untuk persiapan puasa dan lebaran 2017," ungkap Darmin Nasution.
Namun, tidak hanya memastikan pasokan daging dari India. Saat ini, pemerintah juga tengah menimbang beberapa sumber pasokan daging dari negara lain untuk diberikan izinnya kepada para pengimpor daging.
"Kami buka dari beberapa wilayah lagi, seperti Meksiko, Spanyol, Brazil," imbuh Amran.
Selanjutnya, setelah Lebaran 2017, pemerintah akan memberikan izin impor sapi bakalan sebanyak 700 ribu sapi. Menurut Enggar, feedloter yang mendapatkan jatah impor sapi nantinya harus memenuhi rasio antara sapi indukan dan bakalan.
"Anda kasih sapi indukan dan bakalan ini rasionya 1:5 atau sekitar 20 persen," tutur Enggar.
Hal ini dilakukan pemerintah supaya peternakan rakyat turut berkembang juga. Pemerintah mengklaim, saat ini tengah serius memetakan skema perizinan lahan untuk peternakan sapi.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) Johny Liano menyebut bahwa importir daging telah memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait negara sumber pasokan daging.
"Izin impor kita 600 ribu ton. Itu sudah terealisasi sekitar 80 persen. Sisanya kami sudah ajukan beberapa rekomendasi negara mana, salah satunya Meksiko. Memang, ini negara rekomendasi baru, tapi tujuannya agar kita tidak bergantung pada satu sumber saja," pungkasnya.
(bir)