Bursa Global Positif, IHSG Berpeluang Rebound

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Rabu, 21 Des 2016 08:49 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bangkit, didorong oleh sejumlah saham unggulan yang berada di area support kuatnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bangkit, didorong oleh sejumlah saham unggulan yang berada di area support kuatnya. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif berpeluang bangkit (rebound) pada perdagangan hari ini, Rabu (21/12), didorong oleh sejumlah saham unggulan yang berada di area support kuatnya.

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan, pasar saham global tadi malam melanjutkan rally. Di mana indeks saham di zona Euro, Eurostoxx menguat 0,66 persen di 3.279,41. Sementara, di Wall Street indeks Dow Jones kembali untuk 17 kalinya mencatatkan level tertinggi baru sejak pilpres 8 November lalu.

Indeks Dow Jones hanya tinggal 25 poin ke level 20 ribu dengan ditutup tadi malam di 19.974,62 atau naik 0,46 persen. Kemudian, indeks S&P dan Nasdaq masing-masing menguat 0,36 persen dan 0,49 persen di 2.270,76 dan 5.483,94.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saham sektor keuangan menjadi penopang utama penguatan indeks Dow Jones dan S&P," ungkap David dalam risetnya dikutip Rabu (21/12).

Adapun, IHSG kembali terkoreksi untuk tujuh hari perdagangan berturut-turut pada perdagangan kemarin. IHSG ditutup melemah 29,435 poin (0,6 persen) di 5.162.

Menurut David, secara psikologis pasar cenderung mengamankan posisi kas di tengah meningkatnya arus dana asing yang keluar di emerging market terutama Indonesia yang rentan dengan pergerakan hot money.

Hari ini, David memprediksi IHSG dapat bangkit imbas dari saham unggulan yang sedang bertengger di area support terkuatnya. Selain itu, dari eksternal, rendahnya kekhawatiran ketegangan geopolitik global pasca insiden di Jerman maupun Turki, putusan BoJ yang mempertahankan kebijakan tingkat bunga negatif turut berimbas pada pergerakan laju IHSG.

Tak hanya itu, data China seperti CB leading index Desember ini naik 1 persen (mom) lebih tinggi dari bulan sebelumnya 0,8 persen diharapkan bisa memberikan sentimen positif di pasar. Dengan demikian, ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.140 dan resisten 5.210.

Di lain sisi, Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang memprediksi IHSG melanjutkan pelemahannya, imbas dari jatuhnya harga komoditas timah, emas, dan CPO pada perdagangan kemarin. Hal ini membuat kenaikan Dow Jones tak mampu mempengaruhi laju IHSG hari ini.

Namun, dengan kenaikan harga batu bara 3,61 persen maka pelaku pasar dirokemendasikan untuk melakukan aksi beli pada saham berbasis batu bara.

"Itu menjadi faktor IHSG diperkirakan berlanjut turun hari Rabu. Saham berbasis batu bara bisa kembali menjadi fokus pembelian," kata Edwin dalam risetnya.

Ia memprediksi IHSG berada dalam rentang support 5.123 dan resisten 5.207. Sementara, nilai tukar rupiah diprediksi bergerak dalam rentang Rp13.335-Rp13.525. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER