Revisi Bobot Impor Sapi Bakalan Rampung Dalam Tiga Hari

Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Rabu, 21 Des 2016 18:40 WIB
Kementan akan merelaksasi berat maksimal sapi bakalan yang diimpor, agar harganya dapat lebih murah ketimbang harga saat ini.
Kementerian Pertanian akan merelaksasi berat maksimal sapi bakalan yang diimpor, agar harganya dapat lebih murah ketimbang harga saat ini. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pertanian (Kementan) tengah merevisi Peraturan Menteri Pertanian Nomor 16/Permentan/PK.440/5/2016 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia Besar Ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Diperkirakan, revisi tersebut bakal rampung tiga hari lagi.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, revisi dikebut agar harga sapi bakalan yang diimpor dapat lebih murah ketimbang harga saat ini. Berdasarkan Permentan tersebut, berat badan sapi bakalan yang diimpor maksimal hanya 350 kilogram (kg) dan berumur maksimal 30 bulan yang dibuktikan dengan surat keterangan negara asal.

Dalam revisinya nanti, Kementan akan merelaksasi berat maksimal sapi bakalan yang diimpor. "Intinya, seluruh regulasi dikeluarkan apabila rakyat membutuhkan, petani untung, konsumen untung. Aturannya 2-3 hari selesai, kan kayak disertasi bisa cepat," ujarnya, Rabu (21/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Amran, harga sapi bakalan bisa turun sebesar US$1 per kg. Sapi bakalan sendiri nantinya bakal diimpor dari berbagai negara, seperti India, Meksiko, Selandia Baru, dan Brasil. Sehingga, tak hanya dari Australia saja.

Asal tahu, harga sapi bakalan dari Australia sendiri masih lebih mahal ketimbang negara lain. Namun, Amran enggan menyebutkan harga sapi tersebut.

Distribusi impor sapi bakalan nantinya akan difokuskan di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang (Jabodetabek) karena hampir 95 persen daging impor masih dikonsumsi oleh masyarakat di Jabodetabek.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, instansinya telah memberikan izin impor sapi bakalan sebanyak 152 ekor pada tahun depan. Dengan begitu, masyarakat tak perlu khawatir akan kekurangan ketersediaan daging sapi atawa melonjaknya harga daging sapi karena kurangnya ketersediaan di pasar.

"Jadi, tidak ada kekhawatiran kekurangan daging. Sudah siap dari sekarang. Januari sampai Februari sudah tahu neracanya berapa," tegas Enggar.

Berdasarkan data Kementan, konsumsi daging sapi di Indonesia per tahunnya hanya 2,5 kilogram (kg) per kapita. Berbeda dengan negara tetangga yang mencapai 25 kg sampai 30 kg per kapita.

"Jadi, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kami ingin menstabilkan harga, terjangkau. Target kami menyediakan protein dengan harga murah," pungkasnya. (bir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER