Jakarta, CNN Indonesia -- PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mendirikan perusahaan patungan dengan afiliasi, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung. Perusahaan patungan tersebut bergerak di bidang industri beton pracetak gedung dan perumahan.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Beton Puji Haryadi mengatakan, perusahaan patungan tersebut bernama PT Wijaya Karya Pracetak Gedung. Ia menambahkan, para pendiri perusahaan patungan ini merupakan anak perusahaan dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, yang merupakan pemegang saham mayoritas.
“Namun demikian transaksi ini bukan merupakan transaksi yang memiliki benturan kepentingan baik dari sisi direksi dan dewan komisaris perseroan, serta hanya berupa transaksi yang merupakan penunjang kegiatan usaha utama perseroan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (23/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puji menjelaskan, modal dasar dari perusahaan patungan berjumlah Rp200 miliar, dengan modal dasar ditempatkan sebesar Rp50 miliar. Dari jumlah tersebut, perseroan menyetorkan modal penyertaan sebesar 49 persen atau setara Rp24,5 miliar.
Dari sisi kinerja, Wijaya Karya Beton telah mencatatkan kontrak baru sebesar Rp3 triliun per kuartal III 2016 dari Rp4,3 triliun, atau setara 69,76 persen dari target perseroan tahun 2016 yang mencapai Rp4,3 triliun. Kebanyakan kontrak baru itu untuk proyek infrastuktur.
Saat ini, perseroan tengah menggarap beberapa proyek, yakni proyek pembangunan pabrik Wilmar Nabati di Pelintung Dumai, proyek pembangunan jembatan sungai Dumai di Riau, proyek pembangunan fasilitas pendukung Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, proyek APMS Bandara SoekarnoHatta Terminal 3 di Jakarta.
Selain itu proyek PLTU Bengkayang di Kalimantan, proyek pembangunan Shangri-La hotel di Bali, proyek pembangunan cold storage di Jawa Timur, proyek pembangunan PLTU di Batang Jawa Tengah. Perseroan optimis masih akan dapat mencapai target kontrak baru tahun 2016.
Sekitar 40 persen kontrak yang sedang diincar berasal dari proyek power plant. Sisanya ada dari infrastruktur lain ada industri, properti.
Sementara itu, Wijaya Karya Beton hingga September 2016 baru menggunakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp150 miliar dari anggaran dana capex tahun 2016 sebesar Rp425 miliar. Artinya perseroan baru menggunakan capex sebesar 35,29 persen dari total capex.