Pasokan Meningkat, Harga Minyak Melorot

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 30 Des 2016 08:15 WIB
Persediaan minyak AS meningkat 614 ribu barel, berbanding terbalik dengan pendapat analis yang memproyeksi penurunan pasokan hingga 2,1 juta barel.
Persediaan minyak AS meningkat 614 ribu barel, berbanding terbalik dengan pendapat analis yang memproyeksi penurunan pasokan hingga 2,1 juta barel. (REUTERS/Sergei Karpukhin).
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak mentah berjangka melorot pada perdagangan hari ini, Kamis (30/12), waktu Amerika Serikat (AS), setelah terjadi lonjakan pasokan minyak AS secara tak terduga selama dua pekan berturut-turut.

Menurut Energy Information Administration (EIA) AS, seperti dilansir Reuters, persediaan minyak meningkat 614 ribu barel, pekan lalu. Ini berbanding terbalik dengan pendapat analis yang memproyeksi akan terjadi penurunan persediaan minyak hingga 2,1 juta barel.

Laporan EIA menunjukkan bahwa hub pengiriman minyak berjangka di Cushing, Negara Bagian Oklahoma, meningkat 172 ribu barel pada pekan yang sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya, harga minyak West Texas Intermediates (WTI) berjangka turun US$0,29 per barel ke angka US$53,77 per barel. Sedangkan, harga Brent turun US$0,08 per barel ke posisi US$56,14 per barel.

Padahal, harga minyak harusnya bisa kembali positif menjelang pemangkasan produksi organisasi negara-negara pengekspor minyak dunia (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC), dan non-OPEC mulai 1 Januari mendatang.

Tim panitia yang terdiri dari negara OPEC dan non-OPEC akan bertemu di Wina, Austria, rencananya akan bertemu pada 21-22 Januari mendatang untuk membicarakan kepatuhan terhadap kesepakatan sebelumnya.

Namun demikian, faktor pelemahan harga ditolong oleh volume perdagangan yang terbilang sepi karena investor tengah berlibur. (bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER