Dua Kritik Menko Darmin Saat Menutup Perdagangan Saham 2016

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Jumat, 30 Des 2016 17:00 WIB
Menurut Menko Perekonomian Darmin Nasution, aksi 15 perusahaan melakukan IPO tahun ini menjadi catatan buruk Bursa Efek Indonesia dalam tujuh tahun terakhir.
Menurut Menko Perekonomian Darmin Nasution, aksi 15 perusahaan melakukan IPO tahun ini menjadi catatan buruk Bursa Efek Indonesia dalam tujuh tahun terakhir. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan pemerintah, lembaga keuangan, para pemilik saham, dan emiten untuk meningkatkan kinerja perdagangan saham di tahun 2017 mendatang.

"Saya melihat catatan ada beberapa helai pencapaian yang membanggakan tapi selain membaca berita bagus, kita juga harus berani membaca berita tidak bagusnya," ungkap Darmin saat menutup perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (30/12).

Menurut catatannya, ada dua pekerjaan rumah untuk pasar modal Indonesia. Pertama, jumlah perusahaan yang menawarkan saham ke publik (Initial Public Offering/IPO) yang belum sesuai target di tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Catatan saya hanya 15 perusahaan dan itu terendah dalam tujuh tahun terakhir. Itu menjadi salah satu segi yang sangat menentukan integritas pasar modal kita," kata Darmin.

Kedua, keikutsertaan investor dan emiten yang belum tersebar dengan merata di Indonesia. Pasalnya, saat ini, investor dan emiten di pasar modal Indonesia masih terpusat di Ibukota DKI Jakarta saja.

Padahal, keikutsertaan investor dan emiten di daerah, kata Darmin, dapat memaksimalkan roda ekonomi untuk terus berputar di tahun depan guna mengejar target pertumbuhan ekonomi.

"Kita harus bentuk akses bahkan menjemput bola untuk menawarkan dan mendorong saudara kita di daerah untuk menjadi investor, bukan hanya sebagai emiten," imbuh Darmin.

Namun begitu, Darmin juga mengapresiasi kinerja pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2016 yang ditutup di level 5.296,711 pada sore hari ini.

Capaian ini meningkat sekitar 15,32 persen secara tahun berjalan (year to date/ytd) bila dibandingkan tahun lalu yang ditutup di level 4.953,008.

Menurut data BEI, penutupan perdagangan saham hari ini tercatat sebagai kinerja terbaik nomor dua di kawasan Asia Pasifik.

"Saya kira apa yang kita capai di tengah perekonomian yang penuh kejutan dan menimbulkan banyak kekhawatiran merupakan hal yang membanggakan," sambut Darmin sambil tersenyum.

Selain itu, capaian surat utang korporasi memiliki nilai kapitalisasi yang menembus angka Rp113 triliun dan surat utang negara mencapai Rp470 triliun. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER