Subsidi Bunga KUR Tahun Lalu Cuma Terserap 35 Persen

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 05 Jan 2017 11:45 WIB
Tak tercapainya target tersebut disebabkan tren penurunan pertumbuhan kredit bank, terutama segmen mikro.
Tak tercapainya target tersebut disebabkan tren penurunan pertumbuhan kredit bank, terutama segmen mikro. (CNN Indonesia/Christie Stefanie).
Jakarta, CNN Indonesia -- Subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sepanjang tahun lalu belum terserap optimal. Buktinya, dari total alokasi sebesar Rp10,5 triliun, cuma sekitar 35 persen di antaranya atau Rp3,8 triliun yang dimanfaatkan.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menilai, tidak tercapainya target tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya, tren penurunan pertumbuhan kredit bank, terutama segmen mikro yang notabene banyak memanfaatkan KUR.

"Pertumbuhan kredit 2016 itu lebih rendah dari tahun sebelumnya. Pada 2015, kredit naik 10 persen lebih. Sementara, tahun lalu, kami belum tahu, tetapi hingga November secara year on year baru mencapai 8,5 persen," ujarnya, Rabu (4/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faktor lainnya, Agus memprediksi, karena tren suku bunga perbankan yang terus turun sepanjang tahun lalu. Sepanjang 2016, BI mencatat penurunan suku bunga kredit telah mencapai 67 basis poin. Sebagai informasi, tahun lalu pemerintah menanggung beban bunga subsidi KUR sebesar 9 persen.

"Jadi, tentu kalau bunganya turun subsidi yang harus disalurkan berkurang," terangnya.

Kendati demikian, Agus optimistis, subsidi bunga KUR yang diberikan pemerintah mampu menggerakkan roda perekonomian. Makanya, ia berharap, anggaran tersebut tetap ada. Pemerintah juga harus mampu meyakinkan perbankan agar lebih gencar mencairkan KUR kepada nasabahnya.

"Yang saya titip, kalau ada bunga KUR disubsidi kami harus yakinkan subsidi tersedia sejak diberikan sampai pinjaman dilunasi. Jika tidak, si penerima harus bayar bunga tinggi karena tidak ada subsidinya," jelas Agus.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meyakinkan, anggaran untuk subsidi bunga KUR akan tetap tersedia tahun ini. Mantan gubernur BI tersebut bahkan menargetkan penyaluran KUR tahun ini bisa mencapai Rp110 triliun. Target ini lebih tinggi Rp10 triliun dari penyaluran tahun lalu. Adapun, hitungan saat ini, realisasi penyaluran KUR pada Desember 2016 baru mencapai Rp91,99 triliun.

Namun begitu, Darmin tak ingin terkesan memaksa bank untuk menyalurkan KUR secara jor-joran. Ia mengaku, menghargai prinsip kehati-hatian bank sebelum memberikan pinjaman.

Untuk itu, ia akan kembali melakukan kajian terkait tambahan penjaminan atau asuransi kredit, sehingga bank merasa lebih percaya diri untuk terlibat dalam program KUR. Harap maklum, KUR berisiko cukup tinggi tercermin dari rasio kredit bermasalahnya yang kerap melambung.

"Perlu dilakukan dalam satu hingga dua minggu ini untuk merumuskan. Ini kan prudensial bank, jadi tidak bisa memaksa. Solusinya adalah saya bisa memahami perlu ada asuransi tambahan, peran penjaminan perlu ditingkatkan lagi," imbuh Darmin.

Untuk meningkatkan kesempatan pengusaha kecil memanfaatkan KUR, pemerintah dan lembaga keuangan berencana memangkas bunga. Rencananya, beban bunga KUR tahun ini diturunkan menjadi 7 persen dari tahun lalu sebesar 9 persen.

Namun, hal ini belum final karena menunggu hasil rapat komite kebijakan KUR dalam waktu dekat ini. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER