Terganjal Amdal, ExxonMobil Kesulitan Tambah Produksi Cepu

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 06 Jan 2017 15:53 WIB
Dalam APBN 2017, target lifting dari blok Cepu dipatok di angka 200 ribu bph. Sementara rata-rata produksi saat ini di angka 165 ribu bph.
Dalam APBN 2017, target lifting dari blok Cepu dipatok di angka 200 ribu bph. Sementara rata-rata produksi saat ini di angka 165 ribu bph. (Dok. ExxonMobil)
Jakarta, CNN Indonesia --
ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) mengaku kesulitan mendapatkan izin terkait Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk menaikkan produksi Blok Cepu menjadi 200 ribu barel per hari (bph) pada tahun ini. Sehingga, saat ini kapasitas produksi Cepu masih bertengger di kisaran 165 ribu bph, atau masih di bawah target pemerintah.

Vice President for Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto menjelaskan, perusahaan sebenarnya sudah siap dari sisi teknis. Perusahaan. lanjutnya, hanya benar-benar menunggu izin AMDAL saja agar rencana itu bisa terlaksana.

"Kami lagi proses AMDAL-nya. Tapi dari segi fasilitasnya sih sudah siap, tinggal mendapat izin lingkungannya saja," jelas Erwin ditemui di Gedung Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Jumat (6/1)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, ia masih belum tahu kapan izin AMDAL ini keluar. Kendati demikian, ia berharap izin sudah bisa diterbitkan agar produksi bisa mencapai target yang diinginkan pemerintah.

Sebagai informasi, di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017, target lifting dari blok Cepu dipatok di angka 200 ribu bph. Angka ini mengambil porsi 24,53 persen dari target lifting nasional sebesar 815 ribu bph di tahun ini. Target lifting blok Cepu berada di posisi kedua nasional setelah blok Rokan yang dioperatori Chevron Pacific Indonesia dengan angka 228.908 ribu bph.

"Kami sih ingin secepatnya. Tapi kan ada proses yang masih harus dilalui. Nantinya tentu produksi Cepu akan turun juga, cuma nanti di puncaknya sampai tahun berapa ya saya harus lihat data dulu," ujar Erwin.

Sebelumnya, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Zikrullah menjelaskan, pada awalnya penambahan produksi Cepu dilakukan pada bulan Januari ini. Namun melihat proses izin yang perlu dilalui EMCL, mau tak mau realisasi penambahan produksi ini mundur.

"Tapi seharusnya kuartal I 2017 ini sudah bisa dilakukan penambahan produksi," ujar Zikrullah, Rabu (4/1) lalu.

Menurut data SKK Migas per 30 November 2016, produksi blok Cepu berada di angka 169.808 bph. Angka ini lebih besar dibanding target APBNP dan Work Program and Budget (WP&B) SKK Migas 2016 masing-masing sebesar 163.910 bph dan 160.704 bph. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER